Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Fabel - Gizem [Bagian 5]

19 Desember 2018   07:20 Diperbarui: 19 Desember 2018   07:23 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber Ilustrasi : Dokumentasi Pribadi 

Tidur Gizem terbangun karena tetesan air hujan yang mulai lebat. Lalu, Gizem pindah ke tempat yang aman dari air hujan kemudian melanjutkan tidur. Dingin dan petir juga terus menggelegar. Gizem tetap berusaha untuk menghilangkan rasa dinginnya dengan berselimut daun pandan lainnya. Gizem tidak mau sakit, karena Gizem berniat untuk mencari keluarganya.

"Aku harus tetap sehat. Karena aku mau mencari keluargaku nanti. Dan Jose juga bilang kepadaku, jika aku harus cukup makan dan cukup istirahat serta tetap berfikiran positif. Karena kata Jose, fikiran itu mempengaruhi hasil. Aku ingin hasil yang terbaik," kata Gizem menyemangati diri sendiri. "Dan aku juga tidak boleh menangis, karena menangis itu tanda kelemahan," lanjut Gizem.

Pagi ini nampaknya matahari masih tertutup awan kelabu yang tebal. Gizem malas untuk bangun karena masih merasa kedinginan dan hanya bermalas-malasan saja di pucuk daun pandan. Lalu setelah bosan Gizem pun segera mencuci muka, mencari makan dan minum. Gizem sangat menikmati pohon pandan yang bisa memberinya hidup nyaman dan aman.

"Matahari masih tertutup awan kelabu. Padahal aku berharap sinar paginya supaya tubuhku segar. Tapi ini ciptaan Tuhan yang harus disyukuri," gumam Gizem pelan dan sambil senyum memandangi sekelilingnya.

"Kenapa aku tidak melihat Jose? Biasanya Jose datang jam segini. Dan kalaupun tidak datang, pasti aku mendengar kicauan indah Jose dari atas sarangnya sana," kata Gizem heran.

Lalu Gizem pun berusaha menghadap ke atas sambil memanggil Jose. Tetapi tidak ada jawaban. Gizem lalu mengulanginya berkali-kali dan tetap tidak ada jawaban.

"Ah, mungkin suaraku terlalu kecil, sehingga tidak sampai ke sarang Jose di atas sana," kata Gizem dalam hati.

Gizem berfikir akan mengunjungi sarang Jose. Tetapi Gizem masih ragu untuk menjalaninya. Karena di atas sana sering ada burung pemangsa serangga yang melintas. Lalu, Gizem pun memutuskan untuk menunggu Jose hingga siang hari.

"Mungkin Jose juga malas bangun sepertiku tadi karena kedinginan. Sebaiknya aku menunggu hingga siang," kata Gizem dalam hati.

Detik, menit dan jam sudah berlalu, kemudian siang pun menjelang. Gizem semakin cemas karena tidak mendengar kicauan indah Jose. Akhirnya Gizem pun berniat untuk pergi ke sarang Jose di atas pohon jati besar. Gizem akan berusaha menghadapi jika di perjalanan nanti ada bahaya yang menimpa.

"Aku harus ke sana. Aku harus tahu kabar Jose hari ini. Apapun yang terjadi, akan tetap aku lakukan," kata Gizem memantapkan diri.

Gizem melompat dengan cepat dan pasti. Dan istirahat jika sudah merasa kelelahan. Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya Gizem sampai ke sarang Jose. Tetapi sarang itu nampak sepi. Gizem berusaha naik dan melongok ke sarang Jose. Dilihatnya Jose yang masih tertidur. Gizem memanggil pelan, tetapi Jose tetap diam. Lalu Gizem berusaha mendekat ke tubuh Jose.

"Jose, kamu demam," kata Gizem setelah menyentuh badan Jose yang sedang demam tinggi.

Jose terbangun dan mulai membuka mata dengan perlahan.

"Gizem. Dengan siapa kamu datang?" Tanya Jose dengan suara pelan.

"Aku sendirian. Dari pagi aku menunggumu. Tapi kamu tidak datang. Makanya aku ke sini. Dan ternyata kamu sedang demam."

"Iya Gizem. Aku demam. Semalam aku kehujanan dan kedinginan."

"Kamu sudah makan?" Tanya Gizem kemudian.

"Sudah. Tapi sedikit. Karena aku tidak nafsu makan. Sekarang Ibuku sedang mencarikan makanan enak buatku. Sedangkan Bapakku mencari obat untukku," kata Jose.

"Aku akan menemanimu Jose. Dan aku akan pulang jika Bapak dan Ibumu sudah pulang nanti. Kalau kamu butuh sesuatu, aku akan berusaha membantu," kata Gizem kepada Jose.

Mereka pun bermain bersama di dalam sarang Jose. Bercerita kemudian tertawa bersama. Jika Jose sedang haus, Gizem pun menolong untuk mengambilkan minum untuk Jose. Semoga persahabatan mereka abadi ya, dan semoga Gizem pun cepat bertemu dengan keluarganya kembali.

Bersambung... 

Ditulis oleh Lina WH 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun