Jose akhirnya hinggap di dahan pohon flamboyan yang sedang berbunga lebat. Sungguh indah, jika berbunga daun flamboyan tidak nampak. Hanya indah bunganya saja yang nampak dan mekar secara serentak.
"Jose, ini sangat indah!" Gizem masih tetap kagum dengan keindahan alam sekitar.
Sambil menikmati pemandangan, tiba-tiba ada kakek kupu-kupu mendekati mereka. Gizem dan Jose pun terkejut.
"Sedang apa kalian di sini? Apakah kalian sudah pamit dengan orang tua masing-masing?" Sapa kakek kupu-kupu kepada Gizem dan Jose.
"Aku sudah pamit. Dan aku juga tidak akan pergi jauh dari sini," jawab Jose dengan jujur.
"Cepatlah pulang sebelum matahari condong ke barat," lanjut kakek kupu-kupu.
"Baiklah, Kek. Terimakasih. Aku akan segera pulang," jawab Jose dan Gizem pun segera berusaha menaiki punggung Jose.
"Hai, kalian saling menggendong?" Tanya kakek kupu-kupu dengan heran.
"Iya Kakek. Sayapku belum tumbuh. Jadi aku belum bisa terbang. Makanya Jose menggendongku supaya aku bisa ikut terbang melihat pemandangan di sini," jawab Gizem dengan bangga.
"Hati-hati kalian. Kalau lelah, istirahatlah dahulu!" Pesan kakek kupu-kupu kepada mereka.
"Baiklah!" Jawab Jose dan Gizem serentak.