"Benarkah Jose?" Tanya Gizem dengan senang dan tidak percaya.
"Iya, benar! Oh iya, Gizem. Ayo kamu coba naik ke punggungku, lalu berpeganglah erat. Aku akan membawamu terbang di dekat sini saja, siapa tahu kamu bisa ketemu orang tua dan saudara-saudaramu," ajak Jose kepada Gizem.
Gizem ragu, dan Gizem tidak mau jika Jose melanggar apa yang sudah diamanatkan oleh orang tuanya, yaitu tidak boleh pergi jauh-jauh dari sarang. Namun, Jose tetap keras kepala dan merasa sudah mampu untuk melakukan itu.
"Percayalah Gizem! Kita tidak akan pergi jauh dari sini. Sarangku di pohon jati yang sangat tinggi, pasti bisa dilihat dari sana nanti. Dan kita tidak akan tersesat," rayu Jose kepada Gizem.
"Baiklah! Tapi jangan terbang terlalu tinggi ya, aku takut!" Gizem akhirnya menyanggupi ajakan Jose.
Gizem berpegangan erat di punggung Jose, lalu Jose terbang dengan perlahan dan tidak terlalu tinggi. Gizem senang dan takjub melihat keindahan tanah dari atas. Rumput tumbuh hijau dan rimbun seolah tanpa tanah.
"Jose, ini indah sekali!" Kata Gizem kagum.
"Tetaplah berpegangan, Gizem! Dan lihatlah di sekitar sini, adakah orang tua dan saudara-saudaramu?"
"Baiklah kawan."
"Gizem, aku akan hinggap di pohon flamboyan itu. Supaya aku tidak kelelahan. Dan aku rasa sembari istirahat kamu bisa melihat-lihat sekitar kita sambil mencari keluargamu," kata Jose selanjutnya.
"Baiklah, Jose!"