"Kan! Kejam banget sih kamu!" Kata Betty karena kaget dengan tindakan Kanaya barusan.
"Kejam mana sama Athen? Athen sudah membuat orang tua dan adik-adikku kecewa denganku. Athen juga sudah mempengaruhi aku untuk memeras orang tuaku. Dan aku akan membalas itu lebih sadis," kata Kanaya tegas tanpa merasa bersalah atas tindakannya barusan.
"Bagaimana jika ada yang mengadu ke Athen? Memang nggak ada yang melihat dan nggak ada CCTV. Tapi bagaimana jika ada yang mengintip tanpa kita ketahui? Kamu nggak takut?" Lanjut Betty sedikit khawatir terhadap Kanaya.
"Biarkan saja! Aku nggak takut. Aku berani menghadapi. Dan aku juga berani melakukan tindakan frontal ke Athen secara langsung. Ini hanya sebuah awalan, seperti Athen dulu mengawalinya."
"Kan! Jangan gegabah. Bagaimana jika Athen lapor Polisi? Kamu mau jadi narapidana?" Ucap Betty dengan ragu.
"Lapor Polisi? Adakah nyalinya? Kalau sampai Athen lapor Polisi, sama saja Athen menyerahkan dirinya sendiri. Istilah Jawanya ulo marani gebuk! Dan aku cukup banyak bukti untuk lebih menjatuhkannya. Tenang saja, Bet!" Lanjut Kanaya dengan nada yang pasti.
Betty pun masih heran. Tapi tidak lagi melanjutkan pertanyaan kepada Kanaya. Dan segera menstater motor untuk ke kost dan masak bersama.Â
Bersambung...Â
Lina WHÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H