Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hilang Nurani - Bagian 8

12 Desember 2018   15:48 Diperbarui: 12 Desember 2018   16:07 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh begitu! Katanya Abangmu kaya raya? Apakah tidak membantu keuangan orang tuamu? Dan Bapakmu juga PNS golongan atas, apakah tidak mendapatkan gaji selama Beliau sakit? Lalu, bagaimana dengan Bela yang sudah kamu kuras tabungannya? Begitu pula dengan aku, yang mengeluarkan uang hampir tiga juta rupiah perbulan untukmu selam lima bulan berlalu?" Lanjut Kanaya dengan panjang lebar tetapi tetap tenang.

"Kamu apa-apaan sih, Kan! Aku cinta kamu, aku sayang kamu. Nanti kalau aku sudah bekerja, aku yang akan menanggung semua biaya hidupmu?"

"Menanggung biaya hidupku? Dengan uang haram yang kamu peroleh? Maaf ya, saya tidak sudi!" Kata Kanaya selanjutnya tetap dengan santai dan tegar.

"Kamu ngomong apa sih, sayang?"

"Belum jelas, apa yang aku katakan? Aku rela memeras orang tuaku demi kamu. Hati nurani ku sudah hilang untuk orang tua dan adik-adikku hanya demi kamu. Tetapi, ternyata kamu bukan lelaki terhormat. Bahkan tidak lebih terhormat daripada binatang!" Lanjut Kanaya dengan nada tenang, tegar dan penuh ketegasan.

"Oh, begitu! Jadi kamu juga sudah tahu siapa aku? Tapi sudah, sampai di sini saja hubungan kita. Kita putus. Dan terimakasih, kamu sudah banyak bantu aku. Terutama dalam hal keuangan!" Athen pun sudah tidak sabar dengan Kanaya, tidak mampu lagi meluluhkan hati Kanaya. Dan kini akhirnya menyerah. Seperti halnya menyerah untuk meluluhkan hati Bela kembali.

Tragis sekali Athen dua hari ini, baru kemarin diputuskan Bela dan hari ini putus hubungan dengan Kanaya. Dua perempuan sumber keuangannya kini menjauh. Dan Athen pasti harus memutar otak untuk mendapatkan mangsa selanjutnya. Bisakah kira-kira? Masih menjadi misteri tentunya.

Selepas Athen pergi dari kost Kanaya, Betty pun datang tanpa diundang. Mengantarkan makanan kiriman orang tua Betty dari Lampung. Begitulah Betty, sahabat sejati yang tidak putus asa walaupun Kanaya tidak mendengarkannya lagi.

Sambil bersantai, mereka pun makan bersama sekaligus Kanaya bercerita mengenai Athen. Bercerita sedetail-detailnya.

"Serius kamu begitu, Kan?" Tanya Betty setengah tidak percaya.

"Iya, serius! Ini tolong BPKB dan USB kamu yang simpan. Aku tahu ini tidak baik. Tapi aku akan membalas Athen lebih pedih. Aku sudah mengorbankan orang tua dan adik-adikku," lanjut Kanaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun