Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa Indahnya Cinta

9 Desember 2018   15:11 Diperbarui: 10 Desember 2018   21:04 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : merdeka.com

Hari yang cerah, secerah hati Azkia yang girang hari ini. Hari ini hari Minggu, tetapi Azkia tidak pulang ke rumah dan tetap memilih di kost. Tidak ada alasan selain Ricky, mahasiswa semester 2 yang juga kost di dekat kost Azkia.

Ricky dan Azkia sudah hampir 6 bulan berkenalan. Setiap sore mereka bersama, hanya untuk sekedar bercanda maupun menikmati kopi hitam buatan Azkia. Azkia memang masih kelas 11 SMA, tetapi nampak masih polos seperti anak SMP. Dandan pun tak pernah, tetapi kulit Azkia yang putih bersih membuat Azkia tetap cantik walaupun tidak berdandan.

"Azkia, kamu sudah punya pacar belum?" tanya Ricky saat mereka sedang bersama di taman kota.

"Kalau aku punya pacar, aku gak akan sering jalan sama kamu!" Azkia pun menjawab dengan polos.

"Lalu ada niatmu untuk pacaran?" lanjut Ricky.

"Belum kepikiran sih. Aku lebih suka begini, jomblo dan bebas. Bebas main maupun pergi dengan siapapun."

"Aku jarang melihat kamu jalan bareng yang lain selain aku," Ricky nampaknya mulai percaya diri.

Azkia hanya tersenyum, sambil sesekali menyeruput kopi hitam kesukaannya.

"Benar begitu, bukan?" lanjut Ricky yang ingin mendengarkan jawaban dari Azka.

"Kesibukan teman-teman lain. Kadang aku ada les, mereka tidak. Kadang mereka ada ekskul, aku tidak ada," Azkia pun berkata dengan polos juga.

"Azkia, kamu mau enggak jadi pacarku?" kata Ricky yang akhirnya bisa mengungkapkan isi hatinya kepada Azkia, yang telah lama dipendamnya.

Azkia hanya terdiam. Tidak merasa ge-er ataupun tersanjung.

"Azkia?"

"Iya," Azkia pun membalas panggilan Ricky dengan lembut.

"Aku serius," lanjut Ricky.

"Lalu?"

"Aku mencintaimu, Azkia. Kamu mau ya jadi pacarku?" kata Ricky kembali.

Azkia hanya terdiam. Karena Azkia memang tidak ada rasa cinta kepada Ricky. Hanya rasa sayang sebagai teman, teman yang selalu mengisi kekosongan waktu bersama.

"Rick, aku belum pernah jatuh cinta. Sampai sekarang," kata Azkia dengan jujur.

"Kenapa? Belum nemu yang sesuai dengan kriteriamu?" Ricky pun penasaran dengan Azkia.

"Bukan begitu!"

"Lantas?"

"Aku korban KDRT. Setiap hari orang tuaku selalu bertengkar bahkan saling menyakiti fisik. Tak jarang pula aku ikut kena pukul!" kata Azkia dengan jujur.

"Lalu?"

"Entahlah. Aku lebih suka sendiri daripada memikirkan cinta. Apa sih indahnya cinta? Manis saat masih pacaran. Kalau sudah menikah, nanti seperti orang tuaku. Dan anak jadi korban. Iya, aku korban KDRT orang tuaku. Yang katanya mereka dulu cinta, berjanji sehidup semati. Nyatanya?" kata Azkia dengan sedih.

Ricky pun mengerti perasaan Azkia, yang belum bisa membuka hati untuk lawan jenisnya. Mungkin karena usia Azkia yang masih labil, dan mungkin juga karena Azkia masih merasa trauma dengan kedua orangtuanya.


Selesai...

Sumber Ilustrasi : nilubon120.wordpress.com
Sumber Ilustrasi : nilubon120.wordpress.com

Kasih sayang yang terjalin antara orang tua dan anak, mampu menghasilkan keharmonisan, sikap yang jujur dan terbuka. Keluarga menjadi tempat singgah terindah, tempat yang tepat untuk mengajarkan cinta, kasih sayang dan ketulusan. Maka, jauhkan sikap negatif dari orang tua yang akan mempengaruhi psikologis anak.

Lina WH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun