Mohon tunggu...
Lina Wati
Lina Wati Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa stit rakeyan santang

Mahasiswa Penuh semangat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN STIT Rakeyan Santang Membuat Pojok Baca di PAUD Pertiwi Desa Cibalongsari Kecamatan Klari

9 September 2024   06:13 Diperbarui: 9 September 2024   08:13 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Membacakan Buku Cerita ( SumberDok.Mahasiswa KKN)

Desa Cibalongsari, sebuah desa yang terletak di kecamatan Klari Kabupaten Karawang, merupakan salah satu lokasi program kerja dari mahasiswa STIT Rakeyang Santang Karawang  yang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Dalam kegiatan KKN yang berlangsung selama dua bulan, para mahasiswa yang berjumlah 10 orang ini didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Yudi Wahyu Widiana, M.Pd. Mereka memilih untuk fokus pada pengembangan fasilitas anak-anak sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap sekolah tersebut. Kegiatan ini tidak hanya sebatas pembuatan fasilitas fisik, tetapi juga melibatkan berbagai aktivitas edukatif, seperti siswa ikut serta dalam pembuatan pojok baca dan menstimulasi kecintaan mereka terhadap buku.

Selama proses pelaksanaan, para mahasiswa bekerja sama dengan siswa dan guru Paud Pertiwi desa Cibalongsari kecamatan Klari. Pembuatan pembuatan pojok baca di laksanakan pada tanggal 12 Agustus 2024,  sehingga anak-anak dapat langsung memanfaatkan fasilitas tersebut. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi momen penting dalam meningkatkan rasa keperdulian anak dalam menjaga, menghargai dan merawat sebuah hasil karya dan juga mempererat hubungan antara mahasiswa, guru dan orangtua siswa, yang saling bahu-membahu dalam proses pembelajaran anak usia dini.

Gambar: Mahasiswa KKN STIT Rakeyan Santang (Sumber Dok. Mahasiswa KKN)
Gambar: Mahasiswa KKN STIT Rakeyan Santang (Sumber Dok. Mahasiswa KKN)

Alasan di balik pembuatan pojok baca di Paud Pertiwi ini sangatlah sederhana namun bermakna. Bangunan sekolah yang masih menyatu dengan majlis yang dipakai untuk pengajian rutinan warga dan keterbatasan ruang berkreasi dalam menghias ruang kelas memberikan inspirasi untuk membuat pojok baca yang tidak memakan tempat dan tidak juga mengganggu dalam berkreasi.

Tim mahasiswa KKN desa Cibalongari membuat pojok baca yang bisa di bongkar pasang sehingga tidak mengganggu aktifitas lainnya. Peserta didik Paud ini bisa bermain sambil belajar di pojok baca ini dan juga fberfungsi sebagai pojok pengaman ketika pembelajaran berlangsung. Mahasiswa KKN STIT Rakeyan Santang melihat ini sebagai kesempatan untuk berkontribusi terhadap perkembangan anak-anak yang dapat merangsang minat bahasa dan interaksi sosial mereka.

Gambar: Pojok Baca PAUD Pertiwi (Sumber Dok. mahasiswa KKN)
Gambar: Pojok Baca PAUD Pertiwi (Sumber Dok. mahasiswa KKN)

Proses pembuatan pojok baca dilakukan secara bersama-sama melibatkan guru dan siswa , di mana mahasiswa guru dan siswa/i merancang dan membuat hiasan untuk pojok baca agar terlihat menarik dan penuh warna. Alat yang digunakan pun cukup sederhana dan mudah di temukan seperti kertas origami, lem, gunting, spidol dan karpet lantai minimalis.

Inisiatif pembuatan pojok baca anak ini menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi secara positif kepada lembaga paud melalui KKN. Selain memberikan manfaat langsung bagi anak-anak usia dini, kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya penataan ruangan yang terbatas menjadi lebih bermanfaat.

Dengan semangat gotong-royong dan inovasi, mahasiswa KKN STIT Rakeyan Santang telah berhasil memaksimalkam ruang yang terbatas menjadi  sarana pembelajaran dan pengembangan bahasa dan sosial emosional anak-anak. Pojok baca di Paud tersebut kini menjadi salah satu ikon baru dan tidak menutup keinginan untuk terus berkreasi dalam keterbatasan.

Gambar: Membacakan Buku Cerita ( SumberDok.Mahasiswa KKN)
Gambar: Membacakan Buku Cerita ( SumberDok.Mahasiswa KKN)

Hal ini menjadi sebuah inovasi baru untuk di kembangkan, sebuah simbol dari kebersamaan dan harapan masa depan yang cerah bagi anak generasi selanjutnya. Sebuah langkah kecil yang membawa dampak besar, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi seluruh Pendidik bahwa keterbatasan bukanlah hal yang harus di biarkan namun ada cara lain yang bisa dilakukan untuk membuat sebuah inovasi baru.

Penulis: Muldianis,Linawati,Titin, Nuriawati, Kurniasih,Marni, Oni, Yayah, Indraeni, Mia  (Kelompok KKN Desa Cibalongsari)

DPL: Yudi Wahyu Widiana, M.Pd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun