Dalam konteks pemilihan kepala desa, metode Profile Matching digunakan untuk menilai calon-calon kepala desa berdasarkan seberapa dekat profil mereka dengan profil ideal yang telah ditentukan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Profile Matching. Langkah-langkah metode ini mencakup:
- Identifikasi Kriteria dan Bobot Kriteria: Menentukan kriteria yang relevan dan bobot untuk masing-masing kriteria.
- Penentuan Profil Ideal: Menentukan profil ideal untuk masing-masing kriteria.
- Pengumpulan Data Kandidat: Mengumpulkan data mengenai para calon kepala desa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
- Perhitungan Nilai Gap: Menghitung nilai gap antara nilai aktual calon dan nilai profil ideal untuk setiap kriteria.
- Konversi Nilai Gap ke Nilai Kesesuaian: Mengkonversi nilai gap menjadi nilai kesesuaian menggunakan tabel konversi.
- Perhitungan Skor Kesesuaian: Menghitung skor kesesuaian total untuk setiap calon dengan mengalikan nilai kesesuaian dengan bobot kriteria.
- Penentuan Ranking Kandidat: Menentukan ranking kandidat berdasarkan skor kesesuaian total
B. Implementasi Metode Profile Matching
1. Identifikasi Kriteria dan Bobot Kriteria
      Pada penelitian ini, kriteria yang digunakan adalah Pendidikan, Pengalaman Kerja, Keterampilan, Kompetensi, dan Umur. Bobot masing-masing kriteria adalah sebagai berikut:
- Pendidikan: 0.25
- Pengalaman Kerja: 0.20
- Keterampilan: 0.20
- Kompetensi: 0.25
- Umur: 0.10
    Penentuan bobot dilakukan berdasarkan diskusi dengan para ahli dan tokoh masyarakat desa untuk memastikan kriteria tersebut mencerminkan kualitas yang dibutuhkan dari seorang kepala desa.
2. Penentuan Profil Ideal
      Profil ideal untuk setiap kriteria ditentukan sebagai berikut:
- Pendidikan: 100
- Pengalaman Kerja: 100
- Keterampilan: 100
- Kompetensi: 100
- Umur: 45
     Profil ideal ditentukan berdasarkan standar tertinggi yang diharapkan untuk setiap kriteria.Berikut adalah tabel kriteria, sub kriteria, dan nilai ideal yang digunakan dalam pemilihan kepala desa di Desa Dimoro:
Kriteria utama dalam pemilihan kepala desa ini adalah Pendidikan dan Kompetensi, masing-masing dengan bobot 0.25. Hal ini karena pendidikan memberikan dasar pengetahuan dan keterampilan dasar yang penting bagi kepala desa, sedangkan kompetensi, terutama kemampuan kepemimpinan, adalah esensial untuk mengelola desa secara efektif dan efisien.