Abstrak
Pemilihan kepala desa adalah proses krusial dalam sistem pemerintahan desa di Indonesia, di mana kepala desa berperan strategis dalam memimpin dan mengelola desa serta menentukan arah pembangunan yang berkelanjutan. Namun, pemilihan ini sering menghadapi tantangan seperti subjektivitas dalam penilaian calon, keterbatasan data, dan ketidakjelasan kriteria penilaian.Â
Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini mengembangkan dan mengimplementasikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan menggunakan metode Profile Matching. Metode ini membandingkan profil calon dengan profil ideal berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, meliputi Pendidikan, Pengalaman Kerja, Keterampilan, Kompetensi, dan Umur.Â
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa metode Profile Matching memberikan penilaian yang objektif dan transparan. Calon dengan skor kesesuaian total tertinggi dianggap paling sesuai dengan profil ideal. Dalam studi kasus, calon D memiliki skor kesesuaian total tertinggi, menunjukkan bahwa calon D paling sesuai dengan profil ideal kepala desa.Â
Dengan demikian, metode ini diharapkan dapat meningkatkan objektivitas, transparansi, dan efektivitas dalam proses pemilihan kepala desa, sehingga mendukung terpilihnya calon yang benar-benar kompeten dan sesuai dengan kebutuhan desa.
Kata Kunci : SPK, Profile Matching, Kepala Desa.
                                                        PENDAHULUAN
Latar Belakang
      Pemilihan kepala desa merupakan proses yang sangat penting dalam sistem pemerintahan desa di Indonesia. Kepala desa memiliki peran strategis dalam memimpin dan mengelola pemerintahan desa, serta menentukan arah pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pemilihan kepala desa harus dilakukan dengan cara yang transparan, objektif, dan adil. Namun, proses pemilihan seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti subjektivitas dalam penilaian calon, keterbatasan data, dan ketidakjelasan kriteria penilaian yang digunakan.
Subjektivitas dalam penilaian calon kepala desa dapat mengakibatkan terpilihnya calon yang kurang kompeten, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada pembangunan desa. Selain itu, ketidakjelasan dalam kriteria penilaian seringkali membuat proses pemilihan menjadi tidak transparan, sehingga menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan suatu pendekatan yang sistematis dan objektif dalam seleksi menilai dan memilih calon kepala desa.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan objektivitas dan transparansi dalam proses pemilihan kepala desa. SPK dapat membantu dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam SPK adalah metode Profile Matching.