Mohon tunggu...
Lina Wakhi
Lina Wakhi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

mari membaca, mari menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

6 Hal yang Bisa Dipelajari Ketika Elly Risman Mengusik Kpop Lovers

31 Juli 2017   21:28 Diperbarui: 2 Agustus 2017   10:38 13047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: thestar.com.my

Beberapa hari ini jagat sosial media dihebohkan dengan cuitan Elly Risman, seorang psikolog juga ahli parenting. Kehebohan ini dimulai ketika Elly Risman mempertanyakan girlband korea yang 'katanya' diundang untuk meramaikan acara kemerdekaan. Tak hanya itu, Elly Risman juga melabeli girlband tersebut sebagai simbol sex dan pelacuran. Lanjut ia mempertanyakan letak kreativitas pemerintah atas diundangnya girlband tersebut. Dalam judul berita yang ia lampirkan, girlband tersebut adalah SNSD. Sontak hal ini mengundang kemarahan netizen Indonesia khususnya fans SNSD dan Kpop lovers. Mereka tidak terima idola mereka dicap sebagai simbol sex dan pelacuran.

Kehebohan ini mengundang saya untuk kepo ke akun twitter Elly Risman dan menelusur mention yang ditujukan untuk Elly Risman. Banyak yang protes, marah, menuntut permintaan maaf, mem-bully sampai mengirim meme-meme lucu. Di instagram, bahkan, lebih parah, akun gosip yang 'mengcapture' cuitan ibu psikolog inii ramai dengan ribuan komentar yang tidak sedikit bahasanya terlampau kasar.

Sumber gambar: Twitter @EllyRisman
Sumber gambar: Twitter @EllyRisman
Dari kasus ini ada beberapa poin yang bisa kita dapat:

1. Bertabayyun itu Penting
Ibu Risman ini tersulut jiwa keibuannya setelah membaca berita dari portal media online tentang rencana diundangnya SNSD untuk merayakan Hari Proklamasi. Padahal faktanya, beberapa member SNSD direncanakan akan mengisi acara countdown Asian Games pada tanggal 18 Agustus nanti. Karena waktu yang berdekatan dengan Hari Kemerdekaan, berita ini menjadi tumpang tindih kebenarannya.

Lalu, bukan tanpa alasan Ibu Elly Risman melabeli girl band tersebut simbol sex dan pelacuran. Usut punya usut, beberapa media online pernah merilis berita tentang girl band korea yang tampil tanpa celana dalam dan menyajikan tarian seksi di atas panggung. Foto SNSD dicatut, yang aslinya berpakaian tertutup dengan hanbok telah diedit menjadi foto yang bagian bawahnya di-blur. Ibu Elly Risman yang tersulut jiwa keibuannya kemudian secara spontan mengeneralisasi bahwa girl band Korea penuh simbol sex dan pelacuran, termasuk SNSD. Ibu ini mungkin tidak tahu siapa SNSD sehingga dengan mudahnya menulis demikian.

2. Siapa itu SNSD?
Lalu sebenarnya siapa sih SNSD ini? Kok bisa membuat gaduh dunia maya? SNSD atau nama lainnya Girl's Generation adalah girl band papan atas Korea, beranggotakan 9 perempuan yang kini hanya tinggal 8 karena satu anggotanya keluar. Girl band ini sudah eksis di dunia hiburan selama 10 tahun sejak debutnya. Dan entah berapa tahun sebelum debut. Bagi penggemar Kpop pasti tahu bagaimana kerasnya perjuangan untuk menjadi idol. Selama sepuluh tahun berkarya, SNSD sudah meraih banyak penghargaan. Girl band ini juga sudah menjaring jutaan fans setia.

3. Jangan remehkan Kpop Lovers
Penggemar Kpop ada jutaan di indonesia, ini baru di Indonesia. Pasalnya, SNSD sudah menjamah banyak negara, bahkan luar Asia. Silakan dikalkulasi perkiraan jumlah fansnya. Sialnya, bukan Cuma SNSD girl band dan boy band yang menjaring banyak fans. Ada banyak deretan girl dan boy band asal korea yang meramaikan dunia Kpop. Fans-fans mereka termasuk loyal dan militan, terdiri dari berbagai usia, dan bisa dibilang lebay. Lihat saja konser-konsernya, para fans sudah melengkapi diri dengan atribut lengkap mulai dari poster, spanduk dan deretan lirik lagu berbahasa korea yang sudah mereka hafal di luar kepala. Juga amunisi untuk berteriak, "Oppa! Unnie!"

Bayangkan saja jika kelompok ini digiring untuk masuk ke ranah politik, sudah pasti menang pilihannya. Namun juga sebaliknya, jika kelompok ini membenci sesuatu bisa dibayangkan akibatnya. Kpop lovers kebanyakan terdiri dari rentang usia anak SMP sampai mahasiswa, golongan menengah ke atas, dan biasanya 'anak baik-baik'.

Mereka bukanlah kelompok yang meresahkan masyarakat, cum meresahkan orang tua karena tiket nonton konsernya yang terbilang cukup mahal. Mereka juga bukan kelompok liar penikmat pornografi. Maka, agak aneh memang melabeli SNSD sebagai simbol sex dan pelacuran jika memang benar tahu SNSD. Bagian mana yang mencerminkan hal itu? Pakaian? Ah, pakaian mereka justru lebih sopan daripada artis dangdut pantura.

4. Mulutmu Harimaumu
Kalimat ini pantas menghinggapi Ibu Elly Risman. Ibu psikolog berwibawa ahli parenting sekelas Elly Risman harus ternoda citranya karena perkataannya sendiri. Banyak yang menyayangkan ucapannya terhadap SNSD. Bahkan ada fans SNSD yang meminta pihak twitter untuk menonaktifkan akun twitter Elly Risman karena mencemarkan nama baik dan melakukan fitnah terhadap SNSD.

5. Jiwa Bullying Makin Kentara
Melihat komentar dan cuitan balasan tentang Elly Risman ini menyadarkan kita bahwa verbal bullying sangat terasa. Netizen seolah bebas berkata karena tak bertatap muka. Elly Risman ini seorang yang sudah berumur, orang tua yang patut dihormati, satu kesalahan cuitannya ini lantas tidak menjadikan kita punya hak untuk mem-bully dan berkomentar kasar kepadanya. Di mana adab sopan santunnya?

6. Mengusik Persatuan Menjelang Ulang Tahun Kemerdekaan
Sadar atau tidak, hal kecil ini menyulut perpecahan. Perdebatan yang berasal dari meperdebatkan acara kemerdekaan itu kini justru menuai perpecahan. Ironis, hari kemerdekaan makin dekat tapi jiwa persatuan kian luntur.

Jadikan ini sebagai pembelajaran bagi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun