Pada penghujung Oktober 2024, tepatnya tanggal 27, sebuah momentum bersejarah tercipta dalam dunia pendidikan tinggi Islam ketika UIN Walisongo menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Universitas Canal Suez, Mesir. Pertemuan yang berlangsung di Suez ini menandai babak baru dalam upaya internasionalisasi pendidikan tinggi Islam Indonesia, khususnya dalam menjalin hubungan dengan institusi pendidikan di kawasan Timur Tengah dan Afrika.Kolaborasi Akademik yang Komprehensif
Kerjasama yang dibangun tidak hanya sebatas formalitas belaka, tetapi mencakup berbagai aspek strategis dalam dunia akademik. Program pertukaran mahasiswa dan staf pengajar menjadi salah satu fokus utama, memberikan kesempatan bagi civitas akademika kedua institusi untuk memperluas wawasan dan pengalaman internasional. Selain itu, penelitian kolaboratif dan penyelenggaraan forum-forum akademik bersama akan menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan pengembangan inovasi.
Sejarah Kolaborasi yang Telah Terjalin
Menariknya, sebelum penandatanganan MoU ini, kedua institusi sudah memulai langkah awal kolaborasi melalui partisipasi dua pengajar dari Universitas Canal Suez dalam Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 di UIN Walisongo. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama formal ini dibangun di atas fondasi hubungan yang telah terjalin sebelumnya.
Profil Universitas Canal Suez: Keunggulan dan Prestasi
Universitas Canal Suez bukan sembarang institusi pendidikan. Dengan lebih dari 45.000 mahasiswa sarjana, 10.000 mahasiswa pascasarjana, dan 3.700 tenaga pengajar, universitas ini merupakan salah satu institusi pendidikan terkemuka di Mesir. Fakultas Kedokterannya telah mencatatkan prestasi gemilang dengan menjadi fakultas pertama di Mesir yang mendapatkan akreditasi sebanyak tiga kali, dan kini sedang dalam proses meraih akreditasi internasional.
Delegasi dan Kepemimpinan yang Berkomitmen
Pertemuan bersejarah ini dihadiri oleh delegasi high-level dari kedua institusi. Dari pihak Universitas Canal Suez, hadir Professor Nasser Mandour selaku Rektor, didampingi oleh Dr. Muhammad Saad Zagloul (Wakil Rektor Bidang Studi dan Penelitian), Dr. Sahar Hosani (Dekan Institut Studi Afro-Asia), dan sejumlah akademisi senior lainnya. Sementara dari UIN Walisongo, delegasi dipimpin oleh Dr. Ahmad Hassan Ayari Ulamai (Wakil Rektor III) bersama dengan Prof. Dr. Abdul Ghafur, Dr. Agus Mutohar, dan Dr. Muhammad Arif Royani.
Aspek Budaya dan Sosial
Professor Mandour dalam pertemuan tersebut menekankan kedekatan budaya Indonesia dengan dunia Arab, yang menjadi modal penting dalam membangun kerjasama yang lebih erat. Kedekatan kultural ini dipandang sebagai faktor pendukung yang akan memperlancar proses kolaborasi akademik antara kedua institusi.
Visi Masa Depan dan Target Pencapaian