Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca.
Auditor melakukan pengujian substantif berikut ini : pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan sediaan, pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan, konfirmasi sediaan yang berada di tangan pihak luar, pemeriksaan perjanjian konsinyasi.
Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.
Auditor melakukan pengujian substantif berikut ini : pengujian analitik, pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan sediaan, pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan, permintaan informasi mengenai metode penilaian sediaan yang digunakan oleh klien, pemeriksaan kesesuaian kos per satuan sediaan dengan prinsip akuntansi berterima umum, pemeriksaan catatan pendukung yang berkaitan dengan data kos per satuan sediaan, pelaksanaan gross-profit test, meminta surat representasi sediaan dari klien.
Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
Auditor melakukan pengujian substantif berikut ini : pemeriksaan terhadap perjanjian konsinyasi, pemeriksaan penggolongan sediaan dalam neraca, pemeriksaan pengungkapan sediaan di neraca.
Tujuan utama pengujian substantif terhadap sediaan adalah membuktikan bahwa saldo akun sediaan yang dicantumkan di neraca mencerminkan saldo  akun Sediaan Produk Jadi, Sediaan Suku Cadang, Sediaan Bahan Habis Pakai Pabrik (Factory Supplies) yang sesungguhnya pada tanggal neraca tersebut.
C. Â Â Program Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan
Prosedur audit awal
1. Â Â Â Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun sediaan yang akan diuji lebih lanjut.
Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan di buku besar.