Saat Nabi Muhammad SAW bermain dengan anak-anak Halimatus Sa'diyah, datanglah malaikat untuk membelah dada Rasulullah.
Mencuci jantung Nabi Muhammad SAW dengan air zam-zam dan ditutup kembali dadanya.Â
Ummi Oki menerangkan juga bahwa saat proses pembelahan dada tersebut membuat Halimatus Sa'diyah khawatir sehingga ia memulangkan Nabi Muhammad SAW kepada ibunya Siti Aminah.
Siti Aminah dengan Ummu Aiman sang pengasuh, membawa Nabi Muhammad SAW untuk berziarah ke makam ayahnya. Namun, saat diperjalanan SitSiti Aminah meninggal dunia.Â
Di usia 6 tahun Nabi Muhammad SAW sudah menjadi anak yatim piatu. Sehingga Beliau di asuh oleh Abdul Muthalib sang kakek hingga usia 8 tahun karena kakeknya meninggal dunia.
Nabi Muhammad SAW memiliki paman yang bernama Abu Thalib yang merupakan orang terhormat. Lalu, pamannya yang mengasuh Nabi Muhammad SAW dengan penuh kasih sayang.
Jiwa leadership Nabi Muhammad SAW muncul saat ia belajar mengembala milik paman nya.Â
Di usia 12 tahun, paman nya mengajak Nabi Muhammad SAW untuk berdagang di Negeri Syam, di tengah perjalanan mereka bertemu dengan pendeta bernama Buhaira.Â
Buhaira memberitahu kepada Abu Thalib agar berhati-hati dengan orang diluar karena ia melihat ada tanda-tanda Nabi di diri Nabi Muhammad SAW.Â
Sontak Abu Thalib membawa kembali keponakannya ke Makkah karena takut akan ada bahaya jika melanjutkan perjalanan.
"Nabi Muhammad SAW menjalani hidupnya sebagai seorang pengembala dan pegadang yang di beri gelar Al-Amin yaitu orang yang sangat terpercaya".Â