Radiografer akan mengatur area kolimasi dengan batas atas parietal dan batas bawah pada mandibula atau rahang bawah. Arah sinar dari kolimator disudutkan 30 derajat caudal dengan titik bidik 5 cm di atas Meatus Acusticus Externus (MAE) dan jarak 100 cm ke tubuh pasien.
Sedangkan untuk pengaturan faktor eksposi disesuaikan dengan tubuh pasien. Sehingga, dari pemeriksaan schuller akan diperoleh hasil citra untuk dievaluasi. Gambar rontgen yang dihasilkan akan menampakkan mandibular condyle, processus mastoid, serta mastoid air cells.Â
Demikian penjelasan mengenai mastoiditis serta prosedur pemeriksaan radiografi skull schuller. Dalam pemeriksaan radiografi schuller, kendala yang dapat dialami adalah pasien merasa kurang nyaman dengan posisinya dan kepala sulit true lateral.Â
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberi motivasi dan berkomunikasi kepada pasien untuk mempertahankan posisinya.Â
Selain itu, pemeriksaan radiografi schuller ini biasanya dilakukan dua kali pada sisi yang berbeda untuk membandingkan bagian kanan dan kiri. Namun, hal tersebut menyesuaikan permintaan dokter pengirim.
Sumber referensi:Â
Bontrager, Kenneth L.2010. Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. Missouri: Mosby, Inc.
Cassano, P., Ciprandi, G., & Passali, D. (2020). Mastoiditis Akut pada Anak-Anak. Acta Bio Medica: Atenei Parmensis , 91 (Suppl 1), 54.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H