Mohon tunggu...
Herlina Butar
Herlina Butar Mohon Tunggu... Administrasi - LKPPI Lintas Kajian Pemerhati Pembangunan Indonesia

Cuma orang yang suka menulis saja. Mau bagus kek, jelek kek tulisannya. Yang penting menulis. Di kritik juga boleh kok. Biar tahu kekurangan....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

APBD DKI Beli Bibit Tanaman 30 Miliar, Coret!

8 November 2019   12:06 Diperbarui: 8 November 2019   20:59 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman Mengering  (foto: Lina)

Kemunculan anak-anak muda millenial di DPRD DKI, telah membangkitkan harapan kami sebagai warga DKI untuk lebih peduli tentang penganggaran di Jakarta. Keberadaan para millenial membuat perancang anggaran di Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) DKI ketar-ketir.

Selama 2 tahun belakangan, sementara musrenbang dilaksanakan dari RT, RW, kelurahan hingga kecamatan secara runut.

Tetapi, saat dokumen musrenbang hasil kesepakatan masyarakat DKI sampai ke meja SKPD, kebanyakan usulan tersebut hanya menjadi rapat formalitas belaka. Kebanyakan usulan masyarakat tidak menjadi prioritas pelaksanaan yang menggunakan APBD DKI. 

Para komandan SKPD bisa  perencanaan anggaran, pelaksanaan dan penyelesaian anggaran merasa bebas sekehendak hatinya. Komandan SKPD bisa dengan asyiknya membagi-bagi pekerjaan kepada para kontraktor dengan leluasa tanpa memperhatikan perencanaan anggaran dengan usulan yang masuk ke Badan Anggaran DPRD DKI.

Kerennya lagi, usulan anggaran dibuat dengan waktu sedikit mungkin. Semakin mepet waktu, maka semakin kepepet para anggota DPRD untuk menyisir anggaran berikut komponennya. Keadaan ini akan menimbulkan banyak kelalaian dari para anggota Dewan.

Kemunculan para legislatif muda dan kritis ini membuat para komandan SKPD harus berfikir ulang. Para anggota DPRD muda ini mencoba membaca situasi dengan sikap kritis.

Kritik keras tentang pengadaan bibit pohon di Dinas Pertamanan DKI berasal dari Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Nova Harivan Paloh.

Nova Paloh menyatakan bahwa pengadaan bibit pohon di Jakarta bertabrakan dengan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang mana sudah memiliki program pembagian bibit tanaman gratis. 

"Dishut ada penganggaran bibit pohon dibagikan ke sekolah. Saya tanyakan kemarin, Kementerian LHK itu sekarang dengan 1 KTP bisa dapat 25 pohon. Kita mau bagi bibit pohon ke mana lagi," terang Nova. 

Kritik yang sama dilontarkan oleh Justin Adrian dari PSI. Justin mempertegas bahwa DKI memiliki kebun bibit. Tujuan pengadaan kebun bibit selama ini adalah untuk mempersiapkan kebutuhan bibit bagi kebutuhan tanaman di taman-taman di Jakarta. 

Justin, saat menerima Ketum LSM Lintas Rakyat
Justin, saat menerima Ketum LSM Lintas Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun