Bisa dibayangkan, tumpukan kertas-kertas data para calon itu pada tiap kabupaten, kota, propinsi dan tingkat nasional yang harus disusun oleh KPU tingkat nasional.
Pendataan dan Verifikasi Calon Pemilih
Untuk menentukan jumlah calon pemilih, maka KPU menugaskan petugas untuk melakukan pendataan calon pemilih. Para petugas pendata berkeliling dari rumah ke rumah, ke tingkat RT, RW atau lingkungan. Lalu, data tersebut masuk kedalam input data kelurahan, lalu input data Kecamatan, dari data Kecamatan masuk ke tingkat kota dan kabupaten, hingga provinsi. Lalu, KPU tingkat provinsi akan melaporkan kepada KPU tingkat nasional.
Di sinilah penentuan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dapat dihitung untuk perencanaan kebutuhan kertas suara. Selain itu, KPU harus melakukan penghitungan kebutuhan TPS di masing-masing wilayah, dengan ketentuan suara maksimal di masing-masing TPS.
Persiapan Logistik Pemilu
- KPU melakukan invetarisasi kebutuhan:
- Data administrasi calon kontestan
- Data administrasi Daftar Calon Pemilih Tetap
- Data jumlah kebutuhan TPS
- Personel KPU
- Data jumlah kebutuhan TPS
Ada 208.000 TPS yang tersebar diseluruh Indonesia. Di kota, di kampung, di pelosok desa, di balik gunung, dibalik gunung. Semua harus, sekali lagi harus siap dalam waktu satu hari.
Zaapp!!! 17 April 2019, pesta ini berlangsung dengan lancar dan baik.
Berbagai masalah yang mesti dihadapi oleh seluruh personel KPU adalah sebuah masalah yang konflik. Kelelahan, kesulitan mencapai medan di Indonesia, kesalahan input data, kesalahan penghitungan adalah masalah umum di saat semua manusia menghadapi jutaan bahkan ratusan juta data masuk dan terus mengalir masuk.
Bahkan mesin server KPU sempat mengalami kemacetan akibat begitu banyaknya data yang masuk.
Ada 35 negara luar yang ikut mengawasi jalannya Pemilu kita. Bahkan negara Jepang memberikan apresiasi kepada keberhasilan KPU Indonesia.
Hingga hari ini, "Jumlah anggota wafat sebanyak 230 dan sakit 1.671," ujar komisioner KPU Viryan Aziz kepada wartawan, Jumat (Merdeka, 26/4).