Di masa new normal ini setiap kegiatan sosial masyarakat diwajibkan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. New normal merupakan pola hidup baru untuk mempercepat penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi.Â
Pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) tetap mengerahkan mahasiswanya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) seperti tahun sebelumnya.Â
Namun KKN tahun ini berbeda dari segi penamaanya yaitu KKN Alternatif Covid-19 yang mana mahasiswa dapat menentukan tempat dan kelompok sendiri.
Covid-19 berhasil merubah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari baik di rumah, sekolah, dan tempat kerja yang diharuskan menjaga kebersihan salah satunya menggunakan hand sanitizer. Hand sanitizer mampu membersihkan dan mengurangi kuman yang ada di tangan tetapi hanya digunakan jika tidak ada air dan sabun untuk mencuci tangan.Â
Namun pemasaran hand sanitizer banyak yang tidak terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sehingga untuk mengatasi hal tersebut kami KKN Alternatif Covid-19 Desa Kalimanah Wetan, Purbalingga yang diampu oleh Dosen Pembimbing Lapangan apt. Hidayah Anisa Fitri, M.Pharm.Sci membuat face shield dan hand sanitizer yang mengacu pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kelompok ini beranggotakan Eka Siswati, Verena Nur Ariffah, Ajeng Setyarini Puspitaningsih, Nugraheni Indah Ayuningtyas, Erdyana Larasayu Argyandari, dan Anisa Margi Purbaningrum yang semuanya berasal dari Fakultas Farmasi.
"Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat mengetahui cara pembuatan hand sanitizer dan face shield serta pengaplikasiannya, lalu dengan mengetahui bahan-bahan serta cara pembuatannya diharapkan dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat di tengah pandemi.Â
Disamping praktek pembuatan hand sanitizer dan face shield, kami juga memberikan edukasi tentang DAGUSIBU, 5O dan Prosedur penanganan Jenazah Covid-19." Ujar Eka Siswati selaku Ketua KKN Desa Kalimanah Wetan.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer terdiri dari Alkohol 96%, H2O2 3%, Gliserin, Essential Oil dan Aquadest. Sedangkan untuk pembuatan face shield memerlukan bahan yaitu busa, mika, karet, dan lem.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat hand sanitizer yaitu mencampurkan alkohol 96% sebanyak 41 mL dengan H2O2 3% 7 tetes, kemudian menambahkan gliserin 20 tetes. lalu menambahkan aquadest sampai 60 mL.Â
Kami menambahkan essential oil 3 tetes untuk memberikan bau yang harum sehingga lebih nyaman dalam pemakaiannya. Alkohol yang kami gunakan berfungsi sebagai antiseptik, yang efektif untuk membunuh kuman yaitu lebih dari 60%.Â
H2O2 berfungsi sebagai anti mikroba agar lebih lama dalam penyimpanan, karena dalam hand sanitizer ini mengandung air yang merupakan media pertumbuhan bakteri. Kemudian gliserin berfungsi untuk melembabkan kulit karena pemakaian alkohol dapat membuat kulit kering.
Pembuatan hand sanitizer melibatkan warga Desa Kalimanah Wetan dari Rukun Warga (RW) 1 sampai 4, lalu untuk pembuatan face shield dari RW 5 sampai 9. Masing-masing RW mendelegasikan warganya untuk mengikuti kegiatan tersebut.Â
Kegiatan pembuatan face shield dilaksanakan pada tanggal 2-5 Agustus 2020, sedangkan hand sanitizer pada tanggal 5 dan 6 Agustus 2020 yang bertempat di rumah ketua RW.Â
Selain kegiatan tersebut, terdapat kegiatan lain yang relevan dengan kondisi pandemi seperti pembuatan desinfektan, edukasi perbedaan masker, edukasi jamu daya tahan tubuh, dan masih banyak lainnya.
Mahasiswa UMP yang melakukaan KKN di Desa Kalimanah Wetan berusaha melakukan edukasi Covid-19 kepada seluruh lapisan masyarakat. Harapannya dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan di masa pandemi Covid-19 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H