Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang ramai digemari publik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan sastra yang terikat oleh irama, rima, dan susunan bait serta larik. Puisi memiliki peran untuk menuangkan gagasan, meluapkan emosi ataupun pengalaman dari penulis. Penuangan gagasan serta emosi dengan menggunakan bahasa yang indah sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk dibaca.
Karya sastra puisi sudah ada sejak lama dan berkembang seiring berjalannya zaman. Banyak tokoh terkenal berkat karya-karya puisi mereka. Salah satu sastrawan yang terkenal dengan puisinya adalah Sapardi Djoko Damono. Pada tahun 1989 Sapardi menulis salah satu puisi yang bertemakan percintaan dan memiliki makna mendalam. Puisi berjudul "Aku Ingin" turut mengantarkan Sapardi menjadi sastrawan yang semakin dikenal banyak orang.
Dari banyaknya karya Spardi Djoko Damono, pada kesempatan ini penulis ingin menghargai karya Sapardi yaitu puisi "Aku Ingin" dengan melakukan analisis yang menggunakan pendekatan mimetik. Pendekatan mimetik adalah pendekatan untuk studi sastra yang berfokus pada studi hubungan antara karya sastra dengan realitas kehidupan di luar karya sastra. Banyak tokoh yang mengatakan bahwa pendekatan ini melihat bahwa karya sastra sebagai imitasi dan realitas.
Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abuÂ
Â
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikanÂ
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Pada puisi tersebut menggunakan bahasa yang sederhana tetapi mengandung makna mendalam. Puisi ini menceritakan tentang sebuah kisah sedih yaitu kasih tak sampai. Puisi ini terbilang cukup pendek yang terdiri atas 2 bait, yang mana setiap baitnya terdiri dari 3 baris.
Pada bait pertama puisi, penulis menyampaikan bahwa ia ingin mencintai seseorang dengan sederhana tanpa berlebih-lebihan dan tak ingin semua orang tahu karena perasaanya hanya bisa disimpan dan tidak bisa diungkapkan. Dituliskan kayu dan api yang menjadi abu hal tersebut mengungkapkan perasaan hampa dan sedih. Pada bait kedua lagi-lagi Ia ingin mengungkapkan perasaan cintanya yang sederhana, dilanjutkan dengan isyarat yang tidak bisa disampaikan kepada awan dan hujan hingga tiada yang berarti kekecewaan serta rasa sedih atas perasaanya yang tidak bisa disampaikan.
Berdasarkan analisis puisi "Aku Ingin" karya Spardi Djoko Damono diatas dapat diketahui bahwa puisi tersebut ternyata memiliki makna yang sangat dalam serta sedih. Diksi yang digunakan pun sederhana tetapi indah. Mungkin beberapa pembaca akan salah menafsirkan puisi ini karena dianggap puisi yang menceritakan asmara bahagia, akan tetapi yang sebenarnya adalah sebaliknya. Pada intinya puisi ini menyatakan perasaan kecewa dan sedih karena perasaan cintanya yang tidak dapat disampaikan.
Daftar Pustaka
Harfi, D. R. N., Sudrajat, R. T., & Kartiwi, Y. M. (2020). ANALISIS SEMIOTIK DALAM PUISI "AKU INGIN" KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO. Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(3), 645-650.
MIMETIK, A. T. B. P., & LIYE, P. N. H. K. T. Jurnal Pendidikan: Kebahasaan, Kesastraan dan Pembelajaran.
Nugraha, O. A. (2016). Analisis Puisi 'Aku Ingin'Karya Sapardi Djoko Damono Kajian: Stilistika. Volume 13, Nomor 2, Desember 2016, 13(2), 67-72.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H