Mohon tunggu...
Lina Madila Amir
Lina Madila Amir Mohon Tunggu... SDM di Komnas Perempuan Jakarta -

Ibu Rumah Tangga & Psikolog

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Debit dan Kredit

7 Desember 2011   03:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:44 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ku rasa hati tak sejauh rasa

tak sebatas angka di sisi Kas pada pembukuan bendahara seperti saya

wujud nyata di sisi kredit bank hati yang bertumpuk di deposit box yang kusam

tak tersentuh kecuali dengan sisi debit hati pada sisi activa jiwa

tak terbongkar kecuali berkaca dan membuka lembaan neraca yang  seimbang antara sisi debet dan kredit  hati berdua akibat trauma tentang rugi dan laba hidup.

Debit atau kredit hati harus sangat seimbang antara adam dan hawa...

tanpa cela dan korupsi sisi hati

guna menghindari rugi cinta kedua

( * Puisi dari Kawan......)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun