Mohon tunggu...
Lina Hutabarat
Lina Hutabarat Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berwisata ke Kampung Adat Cirendeu

5 Maret 2024   10:49 Diperbarui: 5 Maret 2024   11:08 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 3,maret 2024 kelompok reak melakukan modul nusantara di kampung adat cirendeu. Disana kami disambut baik oleh kang yayat, beliau menjelaskan sedikit mengenai kampung cirendeu. Kegiatan pertama yaitu ke angklung buncis, disana kami diajarin langsung oleh mang Rey, beliau menceritakan perbedaan angklung buncis dengan angklung pada umumnya. Angklung buncis bernada pentatonis (daminatila) sementara angklung yang lainya bernada diatonis ( doremipasiol) , setelah mencoba beberapa kali kami memainkan sebuah lagu sederhana. 

Poto bersama mang Rey (Dok. pribadi)
Poto bersama mang Rey (Dok. pribadi)

Tak hanya disitu, kami pun kembali melanjutkan kegiatan yang tak kalah seru yaitu, cara mengolah singkong menjadi Makana pokok masyarakat cirendeu tersebut, hal ini sudah berlangsung lama yaitu dimulai tahun 1918 masyarakat tidak lagi mengkonsumsi nasi , sebelum ke singkong masyarakat desa ini awalnya mengkonsumsi jagung, talas , biji- bijian dll. 

Pada tahun 1924 ibu asanama penemu alat untuk mengelola singkong menjadi makanan pokok, pengolahan singkong terlebih dahulu di kupas, cuci, parut, peras, ditumbuk, keringkan dan diayak. 

Kulit singkong dijadikan dendeng kulit yang harganya mencapai 150/kg , sisa parutan dijadikan tape dan biasanya disediakan diacara hajatan. Ketika masa menanam masyarakat bisanya melakukan upacara yang dihadiri oleh tokoh adat, begitu juga ketika panen .Air perasan singkong tidak dibuang namun dimanfaatkan dalam pembuatan aci untuk lapisan ketiga, lapisan kedua kerupuk dan lapisan pertama dibuang.

Tempat pengolahan singkong (Dok. pribadi)
Tempat pengolahan singkong (Dok. pribadi)

Setelah mempelajari pengolahan singkong, kami kembali ke balai, disana mang yayat memberikan informasi dan pengetahuan tentang desa dan kebudayaan masyarakat cirendeu, diselingi dengan pertayaan- pertanyaan dari teman - teman dan kami menikmati makanan pokok dari singkong . Sekian dari perjalanan wisata saya ke kampung Adat Cirendeu. 

Reporter : Lina Adinda Krismasuci Hutabarat 

Editor     : Salsa Solli Nafsika M. Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun