Mohon tunggu...
Lina Muslihatus Sa adah
Lina Muslihatus Sa adah Mohon Tunggu... Lainnya - Angkatan 22 Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Angkatan 22 Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

BIM Core

15 September 2024   16:59 Diperbarui: 15 September 2024   17:14 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BIM Core

Dokumentasi bangunan digital telah menjadi elemen penting dalam siklus hidup bangunan modern, terutama di era Building Information Modeling (BIM). Namun, tantangan utama yang dihadapi sektor konstruksi saat ini adalah bagaimana memastikan keberlanjutan penggunaan dokumen digital dalam jangka panjang. Artikel "Unveiling BIM Core: Enhancing Long-Term Usability of Digital Building Documentation with an Advanced Representation Information Repository" oleh Uwe M. Borghoff, Eberhard Pfeiffer, dan Peter Rdig (2024) menawarkan solusi yang inovatif terhadap tantangan ini dengan memperkenalkan konsep BIM Core, sebuah model metadata yang dirancang untuk mendukung preservasi digital dalam jangka panjang.

Data dari Bavarian Building Authority menunjukkan bahwa pada tahun 2015, digitalisasi aset bangunan memakan biaya rata-rata sekitar 3 euro per meter persegi (GFA) untuk 16.320 bangunan dengan luas total 27.724.000 meter persegi. Angka ini menunjukkan pentingnya investasi dalam pengelolaan dokumentasi digital yang efektif. Terlebih lagi, menurut Forum (2024), adopsi BIM tidak hanya mendukung efisiensi konstruksi, tetapi juga meningkatkan keberlanjutan dengan mengurangi jejak lingkungan dan limbah melalui penggunaan data yang lebih akurat.

Namun, penyimpanan dokumen digital bangunan dalam jangka panjang menghadapi sejumlah tantangan, termasuk format yang cepat usang dan kebutuhan akan interoperabilitas yang kompleks. Hal ini menciptakan kekhawatiran bahwa data penting yang tersimpan mungkin tidak dapat diakses di masa depan tanpa solusi teknologi yang tepat. Artikel ini dengan tepat merangkum isu-isu tersebut dan menawarkan BIM Core sebagai alat untuk menjembatani kesenjangan ini, memastikan bahwa dokumentasi bangunan digital tetap berguna dan relevan untuk generasi mendatang.

***

Dalam artikel "Unveiling BIM Core," Borghoff, Pfeiffer, dan Rdig (2024) menawarkan pendekatan inovatif untuk menghadapi tantangan preservasi dokumen digital bangunan melalui BIM Core. Mereka memaparkan bahwa salah satu masalah terbesar dalam penyimpanan jangka panjang adalah format data yang cepat menjadi usang karena siklus inovasi teknologi yang singkat. Menurut mereka, pada tahun 2006, format seperti TIFF atau plot files, yang digunakan untuk menyimpan rencana bangunan digital, kini menghadapi masalah kompatibilitas, meskipun format tersebut masih dapat digunakan. Hal ini mencerminkan bagaimana evolusi teknologi memengaruhi aksesibilitas data penting.

BIM Core, yang terdiri dari 23 elemen konten, dirancang untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan metadata yang jelas untuk setiap elemen dalam dokumen bangunan. Salah satu elemen penting dalam BIM Core adalah informasi representasi, yang berfungsi untuk menjelaskan bit-bit data secara struktural dan semantis agar tetap bermakna bagi pengguna di masa depan. Sebagai contoh, informasi representasi memungkinkan data yang tersimpan dalam format lama dapat diinterpretasikan dengan benar, bahkan setelah puluhan tahun.

Artikel ini juga menekankan pentingnya interoperabilitas dalam BIM, mengingat banyaknya format digital yang digunakan oleh berbagai pihak dalam satu proyek konstruksi. Lou et al. (2021) mencatat bahwa data pertukaran dalam BIM sering menghadapi tantangan besar dalam hal konsistensi dan integritas karena format yang berbeda-beda. Ini bisa menjadi masalah besar, terutama jika data tersebut harus diakses atau digunakan kembali di masa depan.

Lebih jauh, Borghoff et al. (2024) juga menyoroti peran penting dari properti signifikan dalam preservasi digital. Properti signifikan ini mencakup karakteristik yang harus dipertahankan untuk memastikan bahwa dokumen tersebut tetap bisa digunakan dan bermakna. Ini bisa berupa data teknis seperti dimensi atau spesifikasi bangunan, yang esensial untuk perencanaan renovasi atau restorasi di masa depan. Dalam hal ini, BIM Core berperan untuk memastikan bahwa semua properti signifikan dari dokumen bangunan digital tetap terdokumentasi dengan baik.

Angka-angka dari Bavarian Building Authority menunjukkan skala data yang harus dikelola. Dengan lebih dari 27 juta meter persegi dokumentasi bangunan yang dikelola secara digital, tantangan untuk menjaga agar semua informasi ini tetap dapat diakses dalam jangka panjang sangatlah besar. Dalam konteks ini, BIM Core menjadi solusi kunci yang dapat membantu mengurangi biaya pemeliharaan dokumentasi digital, sambil tetap memastikan akurasi dan kelengkapan data.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun