Mohon tunggu...
linah
linah Mohon Tunggu... Editor - Desain grafis

Manusia seperti umumnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Hukum UNPAM: Bahaya Seks Bebas bagi Remaja Ditinjau dari Sosial dan Hukum

26 Mei 2022   12:58 Diperbarui: 26 Mei 2022   13:11 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kalian mendengar kalimat " Cinta tak selama nya indah dek?" hehe kalimat tersebut akhir-akhir ini viral di media sosial dengan maraknya gempuran pamer ayang , tentunya hal tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan remaja yang tentunya akibat fatal nya bisa berujung pada seks Bebas lho,,,

Pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja ternyata berasal dari eksploitasi seksual pada media yang ada di sekeliling kita, loh! 

Benarkah? Yuk, simak penjelasannya...!

Sebagai remaja, pernahkah kamu berpikir bahwa pergaulan di lingkungan sekitar terkadang sering memaksamu untuk mengikutinya? Sebenarnya apa sih pengaruh pergaulan bagi kalangan remaja? Mengapa perlu diwaspadai?

Seringkali kita mendengar ungkapan “masa remaja adalah masa abu-abu, labil, emosional, dan ekspresif” 

Benar, kan? 

Nah, Remaja didefinisikan merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Khusus pada kalangan SMA atau sederajat yang berada dalam usia 15 sampai 17 tahun. Wah, rentan sekali!

Selain itu, manusia merupakan makhluk sosial yang berarti dalam kesehariannya memerlukan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga merupakan salah satu HAM (Hak Asasi Manusia) yang perlu dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi melakukan diskriminasi (pembedaan hak bagi manusia didasarkan perbedaan agama, ras, suku, dsb). Jadi, pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap berpedoman pada norma-norma manusia dan tidak menimbulkan pelanggaran hukum dan HAM.

Usut punya usut, ternyata pergaulan bebas juga sering dikonotasikan sebagai hal yang negatif seperti narkoba, seks bebas, kehidupan malam, perilaku negatif yang melanggar norma dan agama.

Kekhawatiran Mahasiswa Fakultas Hukum kepada kalangan remaja sebagai generasi penerus bangsa , mendorong kami untuk melakukan penyuluhan tentang " Bahaya seks bebas bagi remaja ditinjau dari sosial dan hukum"

Penyuluhan dalam rangka Pengabdian kepada masyarakat tersebut dilaksanakan di MTs Mathlaul Anwar Pamulang pada Rabu tanggal 11 Mei  2022 dan disambut dengan baik oleh pihak sekolah dan siswa/i.

Di sela-sela kesibukannya Bapak Komarudin memberikan Sambutan dan Opening Speech yang menarik tentang seks bebas di kalangan remaja,

Bapak Komarudin S.Th i selaku kepala sekolah menuturkan bahwa kegiatan PKM ini sangat berperan positif terhadap sekolah terlebih masa-masa sekolah adalah masa dimana para siswa/i beranjak dewasa dan cenderung ingin mencoba hal baru dan tentunya sudah memiliki kecenderungan pada lawan jenis.

Dokpri
Dokpri

Jika berbicara tentang seks bebas dan pergaulan remaja tentu siswa/i sangat bersemangat dan sangat antusias menanggapinya, karna hampir semua hal yang dibahas sangat sesuai dengan keadaan dan pergaulan mereka.

Dokpri
Dokpri

Penyampaian Materi dilakukan oleh Saudara Meilana Yustri Hutomo dan Saudari Lina, dalam penyampaiannya pemateri menyampaikan beberapa point seperti :

Pengertian Seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum.

FAKTOR SEKS BEBAS PADA REMAJA :

Menurut Rintyastini (2006: 108) ada beberapa faktor yang menjadi penyebab remaja terjebak dalam seks bebas yaitu:

1. Perubahan hormon ketika seseorang memasuki masa remaja. Hal ini mengakibatkan organ-organ seks menjadi matang dan membutuhkan penyaluran.
2. Motivasi untuk mewujudkan rasa sayang dan cinta dengan didominasi oleh perasaan kedekatan dan gairah komitmen yang jelas.
3. Rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahui.
4. Faktor lingkungan, lingkungan juga punya peranan cukup besar dalam membuat remaja terjebak pada seks bebas.
5. Adanya budaya barat yang masuk ke dalam negeri yang mengutamakan nafsu, merambah aspek hidup remaja.
6. Kurangnya dasar-dasar keimanan di dalam diri.
7. Faktor media elektronik.

DAMPAK SEKS BEBAS :


Seks bebas sering dikaitkan sebagai perilaku seks yang berisiko tinggi terkena infeksi menular seksual atau IMS.
IMS ini ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui aktivitas seks, baik melalui vaginal, oral, ataupun anal.
seperti :
Sifilis, atau penyakit raja singa yang disebabkan bakteri Treponema pallidum.
Gonore atau kencing bernanah, yang terjadi karena adanya infeksi dari bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Infeksi jamur.
Kutil kelamin.

DAMPAK PSIKOLOGIS :


1. Munculnya kekhawatiran akan kehamilan dan penyakit seksual
Bagi pelaku seks bebas, ketakutan hamil di luar nikah atau tertular penyakit seksual adalah sumber stres utama yang tidak dapat dihindarkan.

2. Merasa menyesal dan bersalah
Beberapa pelaku seks bebas sering merasa menyesal dan bersalah karena dalam hati nuraninya, perilaku tersebut dianggap salah dan terlarang untuk dilakukan.

3. Memengaruhi perkembangan karakter
Ketika seseorang, apalagi anak muda, memperlakukan orang lain sebagai objek seksual untuk kepuasaan semata, orang tersebut akan kehilangan rasa hormat pada dirinya sendiri. Mereka kemudian akan terbiasa untuk tidak membedakan mana yang benar dan salah, demi mendapatkan kesenangan pribadinya.

4. Sulit memiliki hubungan yang serius
Hubungan singkat yang tercipta dari seks bebas kerap menimbulkan kesulitan untuk mempercayai hubungan di masa depan pada pelakunya.

5. Depresi
Suatu penelitian karya Psikolog Martha Waller mengungkapkan bahwa remaja yang melakukan perilaku berisiko, seperti seks bebas, memakai narkoba, dan minum alkohol, adalah kelompok yang paling mungkin mengalami depresi dibandingkan dengan yang tidak melakukannya.

6. Kehamilan di usia muda
Jika tidak dilakukan dengan menggunakan pengaman, seks bebas bisa menyebabkan kehamilan di usia muda. Kehamilan di usia muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi, anemia, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan mengalami depresi pascapersalinan.

DAMPAK SOSIAL :


Dampak sosial yang akan dirasakan adalah merasa dikucilkan dan menanggung Aib serta merendahkan harkat martabar kedua orangtua dan keluarga, karena prilaku seks bebas ini sangat buruk dan sangat dibenci oleh masyarakat indonesia dari segi hukum dan dari segi syariat agama.

Rasa malu dan takut tersebut tidak sedikit berujung pada aborsi yang tentunya perbuatan tersebut melanggar hukum dan dikenakan sanksi pidana.

DITINJAU DARI HUKUM PIDANA :

Persetubuhan termasuk ke dalam tindak pidana kesusilaan, persetubuhan terjadi karena adanya bujuk rayu sehingga menyebabkan terjadinya hubungan intim.

Tindak pidana persetubuhan diatur dalam bab XIV buku II KUHP dan telah diatur secara lebih spesifik di dalam Pasal 81 UU RI Nomor 35 tahun 2014 perubahan atas UU RI Nomor
23 tahun 2002 tentang Perlindungan Terhadap Anak.

Sanksi pidana terhadap pelaku persetubuhan diatur dalam Pasal 81 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Terhadap Anak diancam dengan pidana penjara paling sedikit 5 tahun dan paling
lama 15 tahun dengan ganti rugi paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 ( lima miliar rupiah ) dan lebih spesifik lagi di dalam UU ini apabila yang melakukan tindak pidana persetubuhan tersebut adalah orang
tua wali, pengasuhanak, pengajar, atau tenaga kependidikan maka ancaman pidananya ditambah menjadi 1/3.

Pengaturan mengenai seks bebas yang tidak diatur dalam hukum publik Indonesia belum ada aturan yang mengaturnya namun dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak mengatur mengenai persetubuhan terhadap anak dibawah umur yang di lakukan dengan cara di paksa dan hal ini dapat dilakukan apabila salah satu orang tua remaja tersebut merasa di rugikan dan melakukan laporan di dinas terkait.

CARA MENAGGULANGI SEKS BEBAS :

1. Selektif dalam memilih teman
2. Berpendirian kokoh
3. Perbanyak kegiatan positif.
4. Ingat akan orang tua
5. Mendekatkan diri dengan agama

Agar penyampaian materi tidak membosankan, kami juga mengadakan games ringan untuk para siswa/i , yaitu games "CEKRAK-CEKREK" Yaitu menebak gaya/Fose peserta yang di Foto . Pembawaan Games dipandu oleh saudara Ichsan Chafid.

Dokpri
Dokpri

Kami juga membagikan Hadiah Kecil berupa Cemilan Ringan bagi siswa/i yang telah aktif bertanya dan menjawab soal Quis.

Dokpri
Dokpri

Acara berjalan dengan kondusif dan asik dengan mengusung tema Serius tapi Santai. Dengan penyuluhan Seks Bebas Bagi remaja ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan pengetahuan tentang Dampak Seks Bebas bagi remaja ditinjau dari sosial dan hukum, agar Siswa/i senantiasa dapat menghindari Perbuatan Menyimpang Tersebut .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun