Semakin banyak kita memilih kesehatan maka kita akan mendapatkan sedikit ekonomi, begitu juga sebaliknya semakin banyak kita memilih ekonomi maka akan mendapat sedikit kesehatan.
Tetapi, di tengah tengah pandemi seperti ini, sepertinya pilihan kesehatan menjadi priorotas yang paling banyak dipilih. Bagimana tidak?, kita membutuhkan sumber daya manusia untuk memperbaiki perekonomian, kita juga membutuhkan interaksi sosial untuk melakukan transaksi. Kita hanya akan memimpikan itu jika kita tidak segera menghentikan penyebaran covid-19 ini.
Kebingungan pemerintah dan masyarakan akan pilihan antara ekonomi dan kesehatan tidak konstan, pada titik awal kita akan memilih kesehatan , tetapi pilihan  ini tidak akan bertahan lama. Masyarakat akan bosan di rumah, atau masyarakat akan mulai kehabisan saving. Sehingga menuntut mereka untuk melakukan interaksi lagi. Hal ini yang mengakibatkan penyebaran covid-19 akan mulai meningkat disaat mereda karena pilihan awal.
Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk menghentikan penyebaran ini, mulai dari rapid test, penyediaan fasilitas kesehatan, menerapkan kebijakan social distancing. Tindakan ini harus di respon baik oleh masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat harus mematuhi kebijakan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sehingga dengan adanya sinergi yang baik antara masyarakat, pemerintah dan Bank Sentral akan mempercepat upaya memitigasi penyebaran wabah ini. Sehingga, dalam jangka pendek jika sinergi antara ketiga pihak ini berjalan konsisten maka perekonomian akan membaik dan nilai tukar akan kembali menguat. Karena dunia dalam keadaan "Baik baik saja".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H