Mohon tunggu...
Lin Halimah
Lin Halimah Mohon Tunggu... lainnya -

Kecantikan tak berarti tanpa kesantunan budi pekerti

Selanjutnya

Tutup

Humor

Humor Pengantin Antar Negara (Bagian-2)

2 September 2014   15:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:50 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14096218451831683482

[caption id="attachment_356775" align="aligncenter" width="320" caption="Edisi #Kepruk Mas Wahyu"][/caption]

Sumber gambar disini

Pengantar

Sebentar lagi Mas Wahyu (Kompasianer berprofil ikan mas merah) akan datang ke Phnom Penh, ibukota kerajaan Kamboja. Hari-H pernikahan semakin dekat. Sambil menunggu sang mempelai pria, sebagai mempelai wanita idaman (ciee..cieee..) Lin tuliskan pengalaman Lin dan Mas jika bersenda gurau saat telepon, chatting di messenger atau main skype untuk melepas rasa kangen dan rindu, sekaligus menjaga kesetiaan masing-masing. Maklum Indonesia - Kamboja jauh sekali dan mahal, 12 jam total perjalanan pesawat (termasuk transit). Jadi Long Distance Relationship (LDR) perlu melakukan hal-hal yang sepele seperti humor, agar tidak bete (boring totally).

Senyum boleh, asal tidak terus-terusan dan sendiri. Hihihi.

Selamat menikmati

-------

Tips Naik Angkot

Mas : Lin, aku kasih tips naik angkot ya.
Lin mendekat dan siap mendengarkan dengan mata pandangan sayang.
Mas : Kalau naik angkot jangan duduk di belakang supir sambil tutup mata supir, sambil bilang "Tebak aku siapa ..?"
Lin : hihihi
Mas : Kalau di dalam angkot, kalau mau narsis. Gak usah foto bareng supir. Bikin aku cemburu. Apalagi pakai upload di FB.
Lin : hihihi
Mas : Terus jangan lupa, kalau mau berhenti, bilang sama supir "Kiri, Pir!" jangan bilang "Kiri, Beib!"
Lin : hihihi
Mas : Kalau terima kembalian dari supir, terima aja kembaliannya, gak usah pakai cium tangan supir segala.
Lin : hihihi
Mas : Pokoknya, kalau angkot sudah penuh, jangan duduk di pangkuan sopir. Kecuali aku sopirnya.
Lin : !@#$%^&*() #iiihhhhhh #kepruk Mas

-------

Anak Pertama Semua

Lin : Mas ingin punya anak berapa? (suatu saat)
Mas : Empat saja.
Lin : Laki-laki - perempuan atau perempuan - laki-laki?
Mas : Sama saja, urutan tak soal asal semua anak pertama.
Lin : !@#$%^&*() #melengos #kepruk Mas

-------

Honey

Mas : Lin, kamu tuh bikin aku pusing..! (sambil memandang Lin penuh sayang)
Lin : Kenapa Mas? (kepo, tapi tetap menyandarkan kepalanya di dada Mas)
Mas : Kamu senang kalau kupanggil honey.
Lin : Ya iyalah. Senang. Panggil Lin gitu terus ya? (makin manja)
Mas : Tapi kenapa kamu tidak mau di-honey (dimadu)?
Lin : !@#$%^&*() #melotot #kepruk Mas

-------

1001 Alasan Memadu

Lin : Kenapa sih Mas, laki-laki itu maunya memadu? (tanya serius)
Mas : Emang wanita mau diracun? (jawab serius)
Lin : Iya enggak sih. Emang gak pusing punya lebih dari satu istri?
Mas : Punya satu pusing, dua pusing, tiga pusing, empat juga pusing. Sama-sama pusing kenapa gak sekalian empat aja..!
Lin : Ihhhhh.....! Satu aja tidak habis-habis.
Mas : Emang istri bukan untuk dihabisin, Lin. Tapi untuk dikumpulin..!!
Lin : !@#$%^&*() #kepruk Mas

-------

Jepit Mulut Nyinyir

Mas : Sedang cari apa Lin? (heran banget melihat Lin mondar-mandir)
Lin : Lin kehilangan jepit rambut, Mas? (jawab serius)
Mas : Emang hilangnya dimana? (makin heran)
Lin : di kamar (jawab seenaknya)
Mas : lho kok nyarinya di halaman?
Lin : di kamar gelap Mas. Biar gampang cari di halaman, khan terang.  (Innocent face)
Mas : Capeeee dech...! Emang jepit rambut penting ya, khan model rambutmu dah bagus?
Lin : Buat njepit mulut yang nyinyir, Mas..! (jengkel)
Mas : !@#$%^&*()

-------bersambung-------

Humor Pengantin Antar Negara (Bagian-1)

-------
Lin Halimah
Phnom Penh, 02 September 2014
*) Humor terakhir terinspirasi wall status Facebook Mbak Puput kekasih Mas Gatot Swandito, Kompasianer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun