[caption id="attachment_361737" align="aligncenter" width="538" caption="Demi Moore and Patrick Swayze dalam "][/caption]
Sumber gambar: https://www.youtube.com/watch?v=ZoEwR9_Sy_M at 00:11 scene.
Sumber inspirasi untuk membuat sebuah karya, apapun, bisa apa saja, di mana saja dari siapa saja. Syair berikut terinspirasi oleh sajak "Malam Pertama Pengantin (18+)" buah karya Mas Wahyu, suami Lin. Saat jeda bermalam pengantin, Lin membaca karya tersebut. Tak ada rasa ingin menyaingi atau meniru, dan harus jujur begitu membaca sajak itu, tangan Lin bergerak mengikuti aliran hati. Terciptalah syair ini, dengan tema yang sama, tapi dengan gaya berbeda. Maklum saja masih pengantin baru jadi suasana "ya begitu". Tak ada maksud mengumbar tabu, syair ini semata ungkapan kalbu. Sebagai wanita yang berasa malu lebih besar, Lin menggubahnya dengan singkat padat dan tidak kasar. Jika tak suka lewatkan saja.
Setelah membaca syair ini, silakan tuliskan apa saja: kesan, pesan, nasehat yang tak menghujat atau kritik yang menggelitik. Semuanya itu tentu saja menggembirakan dalam koridor persahabatan dalam media maya kita tercinta, Kompasiana.
Selamat menikmati.
-------
Kita Bercinta Malam Itu
tak lagi malu
tak ada kelu
bukan nafsu semu
cinta memikat terikat
aturan adat kuat
terlepas tirai penyekat
malam pun mengernyit
ranjang ingin berderit
jahitan tersingkap
pesona terungkap
lalu
merayu
memadu
suara syahdu
menggoda
meraba
gerak menggila
mendekap
membekap
telentang tengkurap
tubuhku
tubuhmu
dalam menyatu
gerah
basah
dalam desah
erat memijit
rapat menggamit
nikmat pun melangit
-------
-------
Lin Halimah, Phnom Penh, 25 September 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H