Mohon tunggu...
Lin Halimah
Lin Halimah Mohon Tunggu... lainnya -

Kecantikan tak berarti tanpa kesantunan budi pekerti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Datangkan Hujan Saat Kemarau Panjang, Kamboja Gelar Tari Eksotis

11 Oktober 2014   12:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:29 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_365546" align="aligncenter" width="613" caption="Kisah Tari "][/caption]

Sumber Gambar di Sini

Kekeringan akibat musim kemarau yang panjang di Kamboja menyebabkan banyak sawah dan ladang tidak panen. Tentu saja keadaan ini tidak dikehendaki dan membuat sedih banyak petani. Karena jika sawah dan ladang tidak panen, suplai pangan untuk rakyat Kamboja akan berkurang. Untuk itu, agar kemarau berhenti dan berganti menjadi musim hujan yang mendatangkan kesuburan, penari-penari dari sanggar tari Sophiline Art Ensemble milik koreografer terkenal Kamboja Sopheap Pich dan suaminya John Shapiro melakukan 3 (tiga) hari pertunjukan tari tradisional dengan kisah "Thunder and Lightning." Suatu pertunjukan tari klasik eksotis yang akrab bagi masyarakat di Kerajaan Kamboja.

[caption id="attachment_365547" align="aligncenter" width="640" caption="Ream Eyso Sang Raksasa dalam Kisah Tari Thunder and Lightning"]

1412977204205127714
1412977204205127714
[/caption]

Sumber Gambar di Sini

[caption id="attachment_365555" align="aligncenter" width="630" caption="Sang Putri Moni Mekhala tokoh dalam Kisah Tari "]

14129804531106352483
14129804531106352483
[/caption]

Sumber Gambar di Sini

Kisah "Thunder and Lightining" adalah kisah yang dipercaya sebagai ritual doa yang mendatangkan kesuburan bagi pertanian. Kisah ini menggambarkan raksasa yang bernama Ream Eyso bertarung dengan lawannya Putri cantik Moni Mekahala si penjaga laut. Di suatu pertempuran Ream Eyso mengejar Moni Mekahala di langit. Ream Eyso melemparkan kapak ke arah lawannya itu. Membalas serangan Ream Eyso, Moni Mekahala melemparkan batu permata ke udara. Batu permata yang terlempar di udara menimbulkan cahaya yang silau bagi mata Ream Eyso. Pertempuran keduanya di langit inilah yang menciptakan guntur dan petir yang pada akhirnya hujan pun turun menyirami bumi kerajaan Kamboja sehingga menyuburkan sawah dan ladang.

[caption id="attachment_365550" align="aligncenter" width="577" caption="Pertempuran antara Sang Raksasa Ream Eyso dan Putri Cantik Moni Mekhala dalam Kisah Tari "]

141297903934684127
141297903934684127
[/caption]

Sumber Gambar https://www.facebook.com/video.php?v=728214923918426&set=vb.652319014841351&type=2&theater at 00:22 second scene

[caption id="attachment_365548" align="aligncenter" width="411" caption="Salah Satu Penari Pemeran "]

14129775491785817129
14129775491785817129
[/caption]

Pertunjukan tari eksotis dengan lakon tersebut dimulai 9 Oktober 2014 kemarin malam jam 7pm sampai hari Minggu mendatang (jam 4pm) di Teater Chaktomuk Conference Hall, Takhmao di Propinsi Kandal, Kerajaan Kamboja. Yang menarik pertunjukan tari ini melibatkan seorang antropologi budaya Toni Saphiro-Phim dan visual artist Brian Mendez, selain tentu saja Sophiline Cheam Saphiro. Pertunjukan tari oleh sanggar tari yang mendunia tersebut berlangsung selama dua jam setiap malam dan digelar dengan tarif USD 3 per penonton (khusus siswa). Jika Anda di Kamboja, ingin menonton? Silakan hubungi Email to tickets@khmerts.org or telepon 092 275 073 utuk tiket (Customer Service dalam bahasa Khmer dan Inggris).

-------
Lin Halimah, Phnom Penh, 11 Oktober 2014
Referensi:
1. 'Thunder and Lightning' herald a new season from Sophiline Arts
2. Khmer Arts
3. Sophiline Arts Ensemble

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun