Mohon tunggu...
Liah Komariah
Liah Komariah Mohon Tunggu... Guru - Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Arrahman Depok

Konten pavorit tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar di Luar Kelas, Pengalaman Belajar syarat Makna

13 September 2022   05:44 Diperbarui: 13 September 2022   05:49 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan Edukatif (KE) merupakan salah satu program kokurikuler yang dilaksanakan di SMP Arrahman Depok. Pada tanggal 7 September 2022 kami mengajak siswa kelas VIII untuk melaksanakan KE ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Tidak seru rasanya kalau mengadakan kegiatan belajar di luar kelas tetapi hanya sedikit pengalaman belajar yang dapat diperoleh siswa. Pembelajaran di luar kelas banyak memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai pasca pelaksanaan semuanya menjadi pengalaman yang seru dan syarat dengan makna.

Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui 

Pada kunjungan ke perpusnas kali ini, selain bertujuan untuk menumbuhkan minat baca siswa, tujuan lainnya yaitu agar siswa mengenal transportasi publik yang dapat mereka gunakan yang ada di sekitar Jabodetabek. Kami mengajak siswa mengenal transportasi publik kereta api dan bus Trans Jakarta, keduanya merupakan tranportasi publik yang paling mudah diakses untuk mengantarkan dari satu wilayah ke wilayah lainnya sekitar Jabodetabek. Tidak semua siswa pernah dan tahu tata cara naik kereta api dan bus Trans Jakarta.

Sesuai dengan filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa didiklah anak kita sesuai zamannya. Menurut Ki Hajar Dewantara, setiap murid adalah individu yang utuh dan unik berdasarkan tujuan dan asas pendidikan. Kodrat alam merupakan bagian dari dasar pendidikan murid yang berkaitan dengan "sifat" dan "bentuk" lingkungan dimana murid berada. Sedangkan kodrat zaman merupakan bagian dari dasar pendidikan murid yang berkaitan dengan isi dan irama.

Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk mengenal lingkungan dimana mereka tinggal agar mereka dapat lebih mengeksplore potensi yang ada wilayah mereka.

Pukul 07.30 seluruh siswa sudah berkumpul di Stasiun Depok Lama, bagi yang belum memiliki tiket satu persatu antri untuk membeli kartu commuter line, ada juga yang hanya top up saldo karena sebelumnya sudah memiliki kartu commuter line atau kartu lainnya seperti e-money dan Flazz. Seluruh siswa diharapkan mampu secara mandiri membeli tiket kereta api.

Sebelum keberangkatan seluruh siswa dikumpulkan di salah satu sudut peron untuk diberikan pengarahan oleh pihak KAI tentang tata tertib di dalam kereta api. Selesai pengarahan seluruh siswa naik kereta api, seluruh siswa mendapatkan tempat duduk karena kereta yang kami tumpangi belum penuh penumpang. Stasiun demi stasiun kami lalui, di setiap stasiun ada yang naik ada yang turun, kereta mulai penuh sesak dengan penumpang, siswa kami yang semula duduk satu per satu mulai berdiri mempersilahkan tempat duduknya untuk ditempati penumpang lain yang lebih membutuhkan.

Sungguh luar biasa, pendidikan karakter yang ditanamkan kepada siswa melalui perjalanan ini.

Menurut Ki Hajar Dewantara, budi pekerti (watak) merupakan hasil bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan, sehingga menimbulkan suatu tenaga.

Rombongan kami turun di stasiun Gondangdia, satu persatu siswa turun dari kereta dengan tertib dan antri keluar dari stasiun dengan terlebih dahulu mentap tiket kereta untuk dapat keluar dari stasiun. Perjalanan menuju perpusnas kami lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri trotoar gedung perkantoran yang menjulang tinggi, sepanjang perjalanan mereka menikmati hiruk pikuk kendaraan dan lalu lalang orang, sesekali para siswa bertegur sapa dengan orang yang dilaluinya. Menurut Ki Hadjar Dewantara, menghidupkan, menambah dan menggembirakan perasaan kesosialan tidak akan dapat terlaksana jika tidak didahului oleh pendidikan diri (pendidikan individu) karena inilah dasarnya pendidikan budi pekerti yang akan dapat menimbulkan rasa kemasyarakatan atau rasa sosial.

Kurang lebih pukul 09.30 kami sampai di gedung perpusnas, satu persatu siswa antri scan barcode Peduli Lindungi untuk dapat masuk ke gedung perpusnas. Kemudian kami masuk ruang auditorium di lantai 4 untuk mendapatkan penjelasan dari pihak perpusnas mengenai seluruh layanan perpusnas yang dapat diakses oleh pengunjung. Selesai di ruang auditorium, siswa diperbolehkan untuk eksplor gedung perpusnas sesuai dengan pilihan minat bacaan masing-masing.

Pukul 12.00 seluruh siswa berkumpul kembali di lantai 4 untuk melaksanakan shalat dan makan siang. Selesai makan siang seluruh siswa antri untuk pembuatan Kartu Anggota Perpusnas yang dapat digunakan untuk meminjam buku baik secara langsung ataupun online melalui aplikasi iPusnas. Siswa menjadi tahu proses pembuatan Kartu Anggota dimana hal ini merupakan pengetahuan baru untuk mereka, selain itu kegiatan ini menanamkan budaya antri yang akan menjadi kebiasaan baik yang melekat pada diri setiap siswa.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah  tempat persemaian benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat, dan daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran dan jasmani.

Selesai berkegiatan di perpusnas, perjalanan kami lanjutkan untuk berkeliling melihat Kota Jakarta menggunakan bus Tans Jakarta. Ada siswa yang belum pernah naik bus ini, sehingga mereka sangat gembira sekali dapat merasakan naik bus Trans Jakarta dan melihat Kota Jakarta dengan segala keindahan dan hiruk pikuknya walaupun harus berdiri di dalam bus sepanjang perjalanan. Kesabaran dan kekuatan fisik mereka sedang ditempa, sabar tidak mendapatkan tempat duduk walaupun sesekali kesempatan untuk mendapatkan tempat duduk ada karena ada penumpang lain yang turun, tetapi mereka lebih memilih menyerahkan tempat duduk tersebut untuk orang yang lebih tua dan membutuhkan sebagai wujud rasa empati mereka.

Akhirnya pukul 17.00 kami sampai di Stasiun Jakarta Kota dan melanjutkan perjalanan pulang ke Depok menggunakan kereta api.

Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari kegiatan ini, salah satunya adalah mengasah kepekaan rasa empati, mandiri, disiplin, dan bernalar kritis.

Menurut Ki Hajar Dewantara, guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja, tetapi yang manfaat untuk keperluan lahir batin dalam hidup bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun