Potensi Investasi di Jawa Timur
SURABAYA- Dalam upaya untuk meningkatkan investasi di Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat menyelenggarakan event besar yang bertajuk Indonesia Investment Sumit. Acara digelar pada tanggal 5 – 7 Nopember 2012 di Hotel Ritz-Carton Mega Kuningan jakarta. “Investor asing yang hadir dalam Indonesia Investment Summit di Jakarta, diperkirakan sekitar 400 orang. Mereka datang untuk menjajaki propsek investasi di Indonesia”, demikian disampaikan Kepala Bagian Humas BKPM Saribua Siahaan sebelum acara pembukaan dimulai.Menurut Saribua, investor asing tersebut antara lain dari negara Singapura, Inggris, Dubai, dan Australia. Mereka berasal dari berbagai perusahaan yang bergerak di beragam jenis usaha.
“Sebagai propinsi terbesar di Jawa dengan luas lebih dari 47 km2, propinsi Jatim memiliki potensi resources yang bagus. Di sebelah Utara ada tambang minyak dan gas; di sebelah Selatan ada potensi tambang dulomit, merbel, bentonit, emas, tembaga, pasir besi dan perak; di bagian tengah Jatim memiliki potensi industri Agro. Di sektor pariwisata ada gunung Bromo dan gunung Ijen dengan penambangan belerangnya, kota Batu dan wisata surving di Plengkung Banyuwangi. Kami mengundang investor dengan jaminan dari goverment berupa lokasi tanah usaha, pasokan energi listrik, perijinan terpadu dan SDM yang memadai serta jaminan keamanan yang kondusif”, tutur Gubernur Jatim Dr Soekarwo SH memaparkan berbagai potensi investasi di Jatim..
Kepala BKPMD Jatim Warko Harisasono juga memaparkan beberapa fakta bahwa jatim menduduki peringkat pertama di Indonesia dalam investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA) Jatim menduduki peringkat V . Untuk meningkatkan investasi PMA, telah dilakukan beberapa langkah konkrit. “Kami juga memberikan pelayanan perijinan secara terpadu yang sangat prima yaitu kepastian hukum, proses perijinan yang bisa dipantau secara online dengan tracking system supaya para investor mengetahui sejauh mana proses ijin itu sedang berjalan”, ujar Warko Harisasono.
Warko Harisasono menjelaskan lebih lanjut bahwa tawaran peluang investasi di Jatim yang berbasis agro akan disesuaikan dengan potensi sumber daya alam maupun bahan baku yang ada di Jatim. Disamping itu masih ada beberapa peluang investasi yang ditawarkan kepada para investor yaitu investasi di bidang infrastruktur berupa jalan tol, jaringan Kereta Api, pelabuhan dan bandara udara. “kami juga membuka peluang investasi di bidang Jasa perdagangan masa dan jasa Kawasan Industri di Jatim yang jumlahnya masih minim dibandingkan dengan Banten, DKI, Jabar maupun Jateng”, papar Warko lebih lanjut.
Momen penting dalam Indonesia Investment Summit 2012 ini merupakan peluang emas yang dimanfaatkan maksimal oleh masing provinsi dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Dan Jatim berusaha menarik sebanyak mungkin investor asing sesuai dengan potensi yang ada. Event ini juga memfasilitasi tindak lanjut dari ketertarikan calon investor atas potensi peluang usaha yang ada di wilayah Indonesia. "Untuk memberikan kesempatan yang lebih banyak dan fokus kepada masing-masing investor, BKPM akan memberikanone on one meeting," kata Kepala Bagian Humas BKPM Saribua Siahaan.
BKPM adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas untuk merumuskan kebijaksanaan pemerintah di bidang penanaman Modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. BKPM juga diamanatkan sebagai badan advokasi bagi para investor, misalnya menjamin tidak adanya ekonomi biaya tinggi. (tan evelyn/fikom/wm)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H