Tidak ingin melajutkan dan memendam kekecewaan, kami berhenti makan dan memilih untuk membayar. Ya total dua durian yang kami makan, kemudian membayar dengan total harga 50ribu rupiah.
Pada lain kesempatan, guna menghilangkan kejengkelan rasa durian karbitan. Aku putusakan untuk membeli lagi durian pada lokasi yang berbeda, namun masih pada lokasi sepanjang jalan tersebut. Hasilnya tetap sama saja mengecewakan. Akhirnya aku memilih untuk menandai bahwa durian pada sepanjang jalan tersebut semuanya hasil karbitan.
Oh pemilik kebun durian, mengapa kalian melakukan panen duren yang belum mateng. Mengapa pula kalian melakukan pengkarbitan. Wahai penjual disepanjang jalan, apa kalian tidak sadar kalian menjual durian karbitan. Apa kalian nggak takut pelanggan kecewa dan rezeki kalian berkurang karena ulah kalian.
Oh durian karbit, malang nasibmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H