Mohon tunggu...
Jeffrey Lim
Jeffrey Lim Mohon Tunggu... Programmer, Web Designer and Web Developer -

Seorang biasa yang diberi anugerah untuk berharap

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Depresi, Bipolar, Skizofrenia, dan Kekristenan

14 September 2018   16:11 Diperbarui: 14 September 2018   17:05 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita harus bisa belajar mensintesa antara tesis dan antithesis. Pemikiran dunia kekristenan tidak sesempit yang dibayangkan. Justru memberikan banyak sekali terobosan dan nilai hidup dan kelimpahan hidup. 

Tuhan menyembuhkan tubuh dan jiwa melalui dokter dan medis juga. Marilah kita orang kristen yang bergumul dengan masalah gangguan mental seperti depresi, bipolar, skizofrenia, dll boleh melihat diri dari kacamata yang lebih luas. Gangguan yang kita hadapi adalah gangguan bio psiko sosial dan spiritual.Unsur fisik memainkan peranan penting. Karena itu perlu konsumsi medis tentunya bahkan dalam banyak kasus harus seumur hidup. Tuhan juga memakai dokter dan medis juga untuk menyembuhkan masalah pergumulaan sakit mental. Namun Unsur batiniah dan rohani berperan penting dan ada. Jadi jangan jadikan semua solusi hanyalah medis belaka ( walaupun tentunya ini sangat fundamental ). Tetapi bukan solusi ultimat satu-satunya.
Jangan pernah stop obat! Dan juga tetap kuatkan iman anda ! Tetaplah menantikan Tuhan ! Ada kebaikanNya yang sangat besar kepada kita yang mungkin kita perlu minta mata rohani kita untuk dibukakan. Ada keindahan di balik penderitaan dan memikul salib. Dan kita juga diberikan janji adanya satu hari negeri yang tidak ada penderitaan dan air mata lagi. Hidup sementara ini mari kita gunakan untuk menjadi berkat. Marilah nantikan Tuhan !
Orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan baru ! ( Yesaya 40:31 )

Masih ada anugerah Tuhan yang selalu baru setiap pagi !

Mari kita belajar mengucap syukur !

Jeffrey Lim, M.C.S

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun