Mohon tunggu...
Limantina Sihaloho
Limantina Sihaloho Mohon Tunggu... Petani - Pecinta Kehidupan

Di samping senang menulis, saya senang berkebun, memasak (menu vegetarian), keluar masuk kampung atau hutan, dan bersepeda ontels.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Besok, Umat Kristen Beribadah di Depan Istana Negara

14 Agustus 2010   01:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:03 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

HKBP, Jangan Lupakan Parmalim di Medan

Ada satu pesan saya untuk warga HKBP di seantero dunia: jangan lupakan penderitaan umat Parmalim di Medan yang sampai sekarang belum bisa mendirikan rumah parsantian (ibadah) mereka di Jl Air Bersih.  Warga Kristen-lah, mayoritas warga HKBP yang memaksa pemerintah lokal di sana untuk menghentikan pendirian rumah ibadah Parmalim itu.

Warga Parmalim beda dengan warga HKBP. Parmalim menganut sikap yang mirip dengan ahimsa, anti-kekerasan. Mereka memilih diam saja atas apa yang terjadi pada mereka; mereka tidak akan turun ke jalan mengundang perhatian dan simpati publik atas apa yang terjadi pada mereka. Tidak seperti warga HKBP yang dengan ligat bisa mengorganisasikan ibadah minggu besok ini di depan istana negara.

Satu-satunya alasan mengapa warga Parmalim tidak bisa melanjutkan pendirian rumah ibadah mereka di Medan adalah karena warga Kristen yang mayoritas umat HKBP di sana keberatan terhadap pembangunan rumah ibadah itu.

Jadi, bagi anda umat HKBP, silahkan bergandeng tangan dengan umat Parmalim menghapuskan segala bentuk diskrimasi dan penghalang-halangan menjalankan kegiatan beribadah di negeri ini.

Mendiamkan apa yang terjadi pada umat Parmalim di Medan (ditindas oleh warga Kristen di sana) adalah sebuah tindakan belum-beradab alias "maling teriak maling". Sori, to the point kali begini. Terpaksa dengan berat hati!***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun