[caption id="attachment_36730" align="alignleft" width="300" caption="Hang Tuah membunuh Hang Jebat; dalam diorama di Istana Sultan Melaka yang sudah jadi museum. (Foto oleh LTS) "][/caption] Kisah tragis dua orang sahabat Hang Tuah punya empat sahabat karib: Hang Jebat, Hang Lekiu, Hang Lekir dan Hang Kesturi. Hang Tuah dan Hang Jebat merupakan tokoh-tokoh populer di kalangan masyarakat Melayu (Sumatra dan Malaysia sekarang). Sebagian nama-nama jalan di Medan mempergunakan nama-nama mereka. Di Malaysia, nama tank-perang mereka saja Hang Jebat dan Hang Tuah. Kedua orang ini lebih terkenal dibanding dengan ketiga lainnya karena intrik yang terjadi di istana yang menyebabkan Hang Tuah akhirnya membunuh sahabat karibnya Hang Jebat yang sebenarnya hendak membalas dendam demi Hang Tuah sendiri. Konon, Hang Tuah yang bekerja bagi Sultan di Kerajaan Melaka pada abad ke-15 dituduh berzinah dengan pelayan raja. Akibatnya dia harus dihukum mati. Atas kebaikan sang bendahara (semacam perdana menteri) Hang Tuah bisa melarikan diri dan menyelamatkan nyawanya. Hang Jebat murka mengetahui bahwa Hang Tuah sohibnya telah dihukum mati (Jebat tak tahu kalau Tuah masih hidup di suatu tempat). Jebat pun membalas dendam kepada raja; mengacaukan kerajaan. Raja menyesal telah membunuh sohib Jebat yang terkenal hebat itu. [caption id="attachment_36736" align="alignright" width="300" caption="Hang Lim :) (Limantina Sihaloho:) berpose di depan Hang Jebat dan Hang Tuah Modern. (Foto oleh seorang turis)."][/caption] Untuk mengatasi keadaan yang semakin kacau di kerajaan akibat ulah Hang Jebat, sang bendahara lalu ingat bahwa yang dapat mengalahkan dan Hang Jebat adalah Hang Tuah. Maka raja pun mengetahui rencana bendahara dan setuju. Tuah dibebaskan tanpa syarat lalu diminta melawan Hang Jebat yang sedang melakukan kekacauan di kerajaan. Hang Jebat tewas di tangan Hang Tuah, di tangan orang yang dibelanya. Tragis nian! Kontroversi Waktu saya berkunjung ke Melaka beberapa waktu yang lalu, saya berbincang-bincang dengan seorang Malaysia etnis India yang juga kebetulan sedang berada di Melaka; dia tinggal di Kuala Lumpur. Dia menyebutkan bahwa ada keraguan di kalangan sedikit orang (kalangan akademis) tentang keberadaan Hang Tuah dan kelima Hang lainnya (Jebat, Lekiu, Lekir dan Kesturi). Orang Melayu yang ada di Malaysia sekarang ini bahkan di waktu yang lalu hampir tidak ada yang mempergunakan nama Hang. Lalu mengapa kelima Hang khususnya Tuah dan Jebat begitu terkenal di kalangan Melayu? [caption id="attachment_36733" align="alignleft" width="300" caption="Oh Hang Tuah, mengapa bunuh teman sendere? (Foto oleh seorang turis)"][/caption] Orang Sumatra juga jarang mempergunakan nama Hang.
Ada penelitian yang mengatakan seperti di bawah ini: (klik di sini)
Findings of the team of scientists, archaeologist, historian and other technical staff from the United State, United Kingdom, Germany, Canada, Yemen & Russia
The graves of Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Lekiu and their close friends have been found andtheir skeletons had been analysed.Their DNA had been analysed and it is found that Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Lekiu etc. are not Malay,but Chinese(Islamic Chinese,just like the famous Admiral Cheng Ho).Malacca was a protectorate of China at that time,and the Emperor of China sent the Sultan of Malacca “yellow gifts’ as a token of his sovereignty.The 5 warrior brothers were believed to be sent to help protect Malacca and its Sultan from Siam (Thailand). John Chow menyebutkan bahwa Hang bersahabat (bersaudara) itu adalah orang Cina bukan Melayu. Jadi bagaimana dong? Bagi saya yang paling menarik sebenarnya adalah kisah tragis khususnya antara Tuah dan Jebat. Mereka berduo telah menjadi korban dari intrik-intrik yang ada di kerajaan; pada akhirnya Tuah harus membunuh sahabatnya sendiri. Yang begini ini kan masih bisa saja terus terjadi di mana saja dan kapan saja. Hehe..., kali! ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H