Mohon tunggu...
Lily Swadayanti
Lily Swadayanti Mohon Tunggu... -

tinggal di jakarta, suka amembaca, senang mempunyai banyak teman, karena paling takut merasa kesepian.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kantor pelayanan masyakarat : koq tidak melayani sih..?

28 Desember 2009   11:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:44 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Prolog :  hari ini aku mengantar ibuku membuat kartu NPWP untuk melengkapi persyaratatn penerimaan pensiunnya. Tentunya ada kantor pemerintahan doong yang aku tuju....  Tapi aku males menulisnya, hehheeh... Nanti bermasalah lagi. Ini sebenarnya kritikan buat mereka. Iyaaa kalau diterima baik..., tapi kalo dituduh tendensius, memojokkan, provokasi ......  ah ribeeeet deeh ! Moga2 Uneg-unegku ini tidak  membawa kesengsaraan bekepanjangan..... amin. (hehehe....)

Begini :hari ini  agak siang aku kesana, sekitar jam 11 lewat. Yang namanya mengantar, boleh dong aku pakai sandal jepit...., walau bukan swallow atau sejenisnya.  ketika masuk pintu ada tertera gambar tidak boleh pakai sandar jepit, rok mini bagi wanita, dan celana pendek bagi wanita.

Aneh. Apa hubungannya coba ? Untung aku lolos bisa masuk dengan sekuriti yang amat sangat tidak ramah dan kaku banget. Karena setelah aku.. ada beberapa orang yang langsung disuruh keluar dari pintu dengan alasan memakai sendal jepit..... ck..ck..ck...  tanpa ditanya lagi tujuannya mau apa atau kemana. Pokoknya tidak boleh masuk pintu kantor  ! padahal merekacuman mengantar orang lain untuk mengurus berkas2.

Kebetulan disebelah ruangan  ada juga Bank yg melayani nasabah terutama untuk membayar pajak buat negara. Sama kena peraturan yang sama. Walaahh.... niat orang sudah benar ingin membayar pajak buat negara, hanya gara2 cuman pakai sandal jepit niat itu terhalang...???? ck...ck...ck.... Ada beberapa orang yg aku lihat akhirnya urung membayar karena sudah dicegat sekuriti kaku tadi.

Nah .. mengenai masalah pelayanan. Dengan baik2 dong aku bertanya... pak mengurus ini disini..?

"Iyah....", jawabnya pendek. Lalu aku bertanya syarat2nya.

Lengkaplah semua hanya harus fotokopi KTP, aku bertanya kembali : "Pak, tempat buat fotokopi di sebelah mana ya ?"

Dengan nada kaku dia menjawab : "Disini tidak ada fotokopi"

"Masa sih tidak ada kantor sebegini besar ? Lalu kira2 dimana ya yang paling dekat..?"

"Tidak tahu, ibu bisa cari diluar...."

Hhhh.... rasanya tandukku bisa keluar deh mendengar jawabannya yg amat sangat tidak ramah, kaku, tidak simpatik, tidak memberikan solusi, sombong, arogan, belagu, .........,.........., ....... $#@**&^ !

Akhirnya dengan susah payah aku menemukan tempat foto kopi yang jauuuh dari lokasi. Karena rata2 perkantoran sedang libur, jadi tempat fotokopi yg biasa melayani perkantoran juga ikut2an libur. Deeuuuh coba kantor ini berpikir kenyamanan pelayanan masyarakat, tentu fasilitas fotokopi dan ATK harusnya ada dooong di area kantor. Apalagi biasanya pengurusan berkas2 suka berkaitan dengan fotokopi, iya kan..?

Istirahat juga pelayanan ditutup selama 1 jam.  Coba kalo mereka bergantian untuk istirahat, kan ada beberapa loket..., pasti tidak ribet dan urusannya lebih lancar dan nyaman dan cepat, Pembuatan NPWP nya sih cepat, bila semua berkas lengkap, tidak sampai 15  menit ketika kita menyerahkan berkas. Lumayan agak terobati hati yg kesal ini...

Security atau bagian informasi itu ujung tombaknya suatu kantor atau perusahaan. Terkadang image dari mereka yang arogan, sombong, kaku merupakan pula image dari kantor secara keseluruhan dari sisi konsumen lo..... . Lagipula apa betul kantor2 pemerintahan bagian pelayanan kita gak boleh pakai sendal jepit ? Emang masyarakat kita sudah sejahtera seperti apa sih ? Ketika baru mampu bisa beli sendal, artinya tidak boleh gitu ke kantor pelayanan ? heu...heu.. Aneh.

Singkat cerita , sebenarnya mengurus NPWP itu mudah...... asal kita pake sepatu dan bukan sendal jepit yaaa .... hehehehhhehe .....

Ngawur dot com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun