" SYAIR DI SEDUHAN KOPI "
Tak akan pernah kau temui,
tidak pula dapat dicari,
tepian kata di hati,
meski itu di sudut sunyi.
Maknanya akan tetap berarti,
walau mungkin tak berbunyi,
syair di setiap goresan puisi,
telah lama dimiliki.
Karena cerita ada di setiap mimpi,
elegi drama perjalanan kehidupan ini,
punya cara sembunyi menutupi diri,
yang kadang juga ingin diakui.
Di balik senja yang terulang lagi,
malam pun juga akan pergi,
pagi yang akan datang berganti,
biarlah seadanya begini.
Cukup rasakan dan nikmati,
hangatnya di seduhan kopi,
sambil memandang langit tinggi,
di mana semua terpatri.
Mojokerto, 12 Juni 2024
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!