Sejuk senja saat itu,
bunga-bunga berguguran,
kupandangi semuanya dengan terpukau,
namun penuh pengertian dan perhatian.
Satu-satu daunnya juga berjatuhan,
berserakan di atas tanah,
selepas hujan deras, bumi yang basah,
kuraih sekuntum bunga dan sehelai daun.
Bunga yang indahpun kan layu jua,
sebagai lambang ketidakkekalannya,
segala sesuatu akan berubah pasti,
tiada yang abadi.
Kini kumengerti dan kupahami semuanya,
kehidupan dalam makna kebenaran,
penderitaan, sebab dan lenyapnya,
Jalan Mulialah penuntun langkah perbuatan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!