Mohon tunggu...
Lily Ong
Lily Ong Mohon Tunggu... Makeup Artist - Menikmati indahnya Keselarasan

Pekerja Seni yang menikmati hidup dengan Gembira.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Arti Natal

25 Desember 2019   01:58 Diperbarui: 25 Desember 2019   02:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Natal... Apakah Natal itu?

Setiap tahun dunia merayakan Hari Natal.. Buat sebagian orang, Natal itu perayaan besar besaran yang dirayakan oleh manusia yang berKTP Kristen. Karenanya gereja sangat penuh.

Setahun sekali, ini adalah acara wajib mengunjungi gedung yang bernama Gereja. Setelah Natal.. Ehmm.. Ruangan kebaktian kebanyakan sepi. 

Tapi banyak banget yang sibuk mengisi acara Natal, mereka sudah latihan dari berbulan-bulan sebelumnya, untuk mengisi acara Kebaktian hari itu agar meriah.

Gladi resik, satu atau dua hari sebelumnya. Bagi yang kedapatan ogah-ogahan bawain acara, bakalan dipecat sebelum gladi resik ini.

Pokoknya, mereka sangat sibuk menyambut yang namanya Hari Natal..

Klo punya waktu atau datang Kebaktian jauh sebelum jam Kebaktian (biasanya untuk berebutan tempat duduk yang strategis), cobalah intip bagian belakang panggung.

Pengisi acara bakalan konsentrasi agar acara yang dibawakan bisa berjalan dengan baik. Ada yang kusyuk berdoa, ada yg bernyanyi kecil, atau menyiapkan diri agar tampil maksimal. Dan kebanyakan dari mereka tidak mau diganggu.

Ada beberapa bahkan kalau ditegur sapa, mukanya kenceng. Tp ada juga yang menyambut dengan ramah beberapa sapaan jemaat yang kebetulan lewat.

Tapi itukah arti Natal yang sebenarnya? Hari Natal pun, seperti kita ketahui bukan merupakan hari lahir Yesus Kristus. Tanggal 25 Desember itu ditetapkan sebagai Hari Kelahiran Yesus Kristus oleh dewan gereja mula-mula.

(Makanya gue ketawa ngakak untuk orang-orang yang menganggap Natal itu begini dan begitu) Yang mau gue bahas disini sebenarnya yang berperan sebagai seksi sibuk untuk acara Natal. Apapun peran mereka pada saat itu. 

Sekali lagi, apakah arti Hari Natal bagimu? Hari libur kah? Hari perayaan tradisikah? Atau hari pengucapan syukur atas lahirnya Sang Juru Selamat, yang datang untuk menghapus dosa manusia. Ehmm.. Senangnya yah.. Gue bebas dari dosa, gue warga Kerajaan Sorga, gue hebat, gue diberkati, gue dan sebagainya... Dan sebagainya.

Dengan dada terbusung berjalan pulang ke rumah, karena habis mengisi acara Natal dengan hebatnya.. Tadi sebagai penyanyi latar paduan suara.. 

Sampai di rumah, si emba yang beragama lain, dibentak karena terlambat membukakan pintu. Sampai di rumah, dengar kabar si anu saudara  yang berantem dengan Mami sedang tidak punya uang untuk makan. Berceletuklah dia, 

"Itu karena dosa... Dia begini dan begitu ke Mami, akibatnya miskin. Gak punya uang, bahkan ke Gerejapun gak bisa. Karena ga punya uang.. ITU akibat DOSAAA!!!" kalimat yang diucapkan dengan satu tarikan nafas sangking semangatnya.

"Kan gue bilang apa!! Itu DOSA!!!"

Ckckckckck... Bunyi cicak di dinding... Disambut dengan bergosip yang panjang, menceritakan kejelekan saudara yang berantem itu. Ditambah bumbu-bumbu yang hadir dari hasil pemikiran dan observasi otaknya yang cemerlang.

Di sisi yang lain saudara itu dengan suara yang lemah karena stress dan kelaparan, bercerita kepada temannya.. 

"Sebenarnya.... Perkelahian itu kalau diurut-urut, membuat gue berpikir salah gue dimana yah?"

"Gue cuman mau mencoba mandiri, mencari pekerjaan di luar dari usaha keluarga sebagai sampingan, dan gue sampe kepikirkan berhari-hari... Salah gue dimana yah?  Dan ini adalah jenis pekerjaan yang sangat gue sukai.. Gue berasa bahagia karena menemukan ternyata gue itu punya bakat juga. 

Apa salahnya gue mencari sedikit kesenangan, apalagi ada bayaran untuk itu. Tapi, pemikiran mereka terlalu jauh mencap ini itu. Mereka bahkan lebih hebat meramal masa depan gue melebihi Mama Laurent. 

Apapun penjelasan gue, dianggap bohonglah, inilah itu lah. Gue gak menyusahkan mereka koq. Cuman butuh sedikit pengertian dan dukungan. Bahkan cerita mereka berkembang sangat jauh dan gue berasa difitnah. Terakhir berantem dengan Tante, menjadi sangat besar dan jauuuuhhhhhhhhhh..

Lo tau gak sih, gue kecewa banget sama Tuhan. Mereka bisa berkembang begitu pesat dalam imajinasi dan bumbu-bumbu, bahkan Tuhan pun gak ada belain gue.. Ini yang membuat gue muak sama pelayan Tuhan lah, pekerja di gereja lah. Mulut yang sama memuji Tuhan dengan hebatnya, berkata-kata rohani setinggi langit, tapi nyinyir banget. 

Gue bisa saja sih bela-belain ikut Kebaktian Natal, tapi mendidih hati gue klo ingat-ingat. Mendingan gue duduk begadang dengan anak-anak kost gue. Masih bisa ketawa-ketawa. Tuhan?? Natal??"

" Say, jangan berpikiran begitu.. Diajaran agama gue, lupain aja. Suatu persoalan selalu ada 2 sisi, jadi ga usah berlarut-larut dengan kemarahan. Itu nantinya membuat elo ga bisa kerja maksimal, hidup yang sudah elo perjuangin jadi sia-sia.."

"Iya juga yah... Gue mau belajar lupain si kampret-kampret pencabut nyawa itu.. Eh Teh, bagi duit cepek dong, tagihan turun gue ganti.. Hahahahaha.."

"Nih... Tapi ganti yah.. Duit gue juga uda sisa itu-itu juga. Cowo gue lagi keluar kota, kere gue"

"Iyaaaa... Beres cinta.. Muah.. muah"

Gue sih bukan mainstream dengan orang-orang yang memakai seragam pasukan Kerajaan Tuhan, tapi sudah layakkah dirimu sehingga bisa menghakimi orang lain? 

Dengan memakai atribut warga Kerajaan Sorga, bisa membuat bangga Junjungan lo? Atau kelakuan elo malah membuat segelintir orang muak dengan kelakuan elo?

Ada baiknya elo menatap diri lo di cermin lebih lama, supaya elo lebih mengenal diri lo sendiri.. 

Pakailah otak cerdasmu dengan pikiran-pikiran yang positif. Berhenti dengan segera men-judge orang lain. Ingat, ketika jari tangan lo menunjuk orang lain, ada 4 jari yang lain terlipat ke arah lo..

Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.. Andakah orang pilihan itu? Gue? Tentu bukan.. Sorga terlalu membosankan dengan penggambaran yang ada. 

Setiap hari ada Kebaktian, hati yang damai, bla bla bla... Kebaktian di dunia aja, kadang-kadang gue ketiduran sejenak.. Ditambah lagi, ketemu dengan manusia2 pemakai seragam yang di bumi.. Oh no!!

Cheers...

Lily Ong

25 Desember 2019

di pojok kamar

sendirian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun