Mohon tunggu...
Lily Novianti
Lily Novianti Mohon Tunggu... Guru - guru

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel Aksi Nyata 1.4.a.10

26 September 2022   02:36 Diperbarui: 26 September 2022   06:36 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1.4.a.10.2 Aksi Nyata -- Budaya Positif -- Forum Berbagi Aksi Nyata

 

  • Latar Belakang

Disiplin positifmerupakan unsur utama dalam terwujudnya budaya positif yang kita cita-citakan di sekolah-sekolah kita.Kebanyakan orang akan menghubungkan kata disiplin dengan tata tertib, teratur, dan kepatuhan pada peraturan.  Kata "disiplin" juga sering dihubungkan dengan hukuman, padahal itu sungguh berbeda, karena belajar tentang disiplin positif tidak harus dengan memberi hukuman, justru itu adalah salah satu alternatif terakhir dan kalau perlu tidak digunakan sama sekali.

Ki Hajar menyatakan bahwa untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan kita saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya adalah harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Jika kita tidak memiliki motivasi internal, maka kita memerlukan pihak lain untuk mendisiplinkan kita atau motivasi eksternal, karena berasal dari luar, bukan dari dalam diri kita sendiri. Adapun definisi kata 'merdeka' menurut Ki Hajar adalah: mardika iku jarwanya, nora mung lepasing pangreh, nging uga kuwat kuwasa amandiri priyangga (merdeka itu artinya; tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap buat memerintah diri sendiri).

Salahsatupenerapanbudayapositifyangsangatefektifdalamkeseharianmuriddikelasadalahbersama-samadenganmuridberkolaborasimendiskusikankeyakinankelasdandarikolaborasitersebuttercetuskesepakatankelasbersama.siswamemilikiownership(rasamemiliki)terhadapaturanyangdibuatsendiri.

TujuanKegiatan

  • Penumbuhankarakterdandisiplinpositifdikelas,disekolahdandirumah
  • Siswa memiliki rasa percaya diri.
  • Timbulnya sikap tanggung jawab dan komitmen pada diri anak.
  • Menumbuhkan rasa saling mengahargai diri sendiri dan oranglain.

Deskripsi AksiNyata

Setelahsayamengetahui pentingnyabudayapositifdisekolah,saya segera mempraktikkannya. Adapun aksi nyata yang saya buat adalah membuatkesepakatankelasyangberpihakpadamurid.Pertamasayamenyampaikankepadakepalasekolahdanjugarekansejawatterkaitideaksinyatayangakandilakukandisekolah,memintasarandanmasukanterkaitaksibudayapositifdikelasdanmerekasangatantusiasdansetujuuntukmelakukankesepakatankelastersebut.Selanjutnyamelakukankesepakatankelasdenganmurid--murid,menyampaikanapaitukesepakatankelasdanapatujuannya serta menjelaskan tentang menyusun kesepakatan kelas.Setelah itu sayamenanyakankepadamurid--muridbagaimanakelasimpianmereka.Kemudianmurid--muridmerespondenganmemberikanpendapattentangkelasyangmerekaimpikan.Kemudiansayamembagikankertaskepadamurid--muriddengantujuansupayamerekamenuliskanapasajakesepakatanyangmerekainginkan,setelah selesai ditulis mereka menempelkan nya di papan tulis laludibacakanolehsiswa,setelah selesai membacakankesepakatankamiberdiskusitentangkesepakatanyangmanayangakandipilih. Kemudian terpilih beberapa yang sudah disepakati,dan selanjutnya saya membuatnya menjadi sebuah poster yang akan ditempel di dinding kelas. Selainitusayajugamengimbaskannyakepada rekan sejawatdan merekapun sangattertarik dan antusias untuk membuat

kesepakatankelasdikelasnyamasing--masing.

Tolak UkurKeberhasilan

  • Dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat menjadi semangat tersendiri.
  • Menunjukkansikapsalingmenghargaidansopansantunterhadapsemuawargadisekolahmaupun dirumah.
  • Memiliki rasa tanggung jawab, mandiri, peduli kepada orang lain baik sekolahmaupundirumah
  • Percaya diri siswa meningkat dalam pengambilan keputusan pembuatan kesepakatankelas.

Linimasa Tindakan yang akandilakukan

  • Melakukan sosialisasi dalam menerapkan budaya positif kepada seluruh warga sekolah yaitu kepala sekolah, rekan guru dansiswa.
  • Membuat kesepakatan kelas bersama siswa di kelas.
  • Melakukanobservasidanevaluasipelaksanaandisiplinpositifsesuaikesepakat.

Pembelajaran yang didapat dariPelaksanaan

1.Pentingnyapelibatanpesertadidikdalampengambilankeputusandikelas.

2.Adanyarasasalingmenghargaiterhadapgurudanterhadapteman

3.Pesertadidiklebihaktifdankreatifdalambelajar.

4.Belum100persenterlaksanasesuaidenganrancangandikarenakansiswa terpengaruh dengan lingkungan sekitar, dan masih ada tidak mendapatkan dukungan dari orang tua sehingga budaya positif sering kali mereka lupa dan sesering mungkin mengingtkan siswa.

Rencana Perbaikan pelaksanaan BudayaPositif

Dalam pelaksanaan budaya positif dimasa mendatang akan terus dievaluasi dan diperbaiki secara terus menerussesuai kesepakatan guru dengan siswa di kelas apabila kesepakatan kelas tidak berjalan maka akan dilakukan dengan terus mengingtkan dan melakukan korinasi dengan orangtua serta guru BK agar budaya positif dapat tumbuh dan terwujud di sekolah dan dirumah.

Pendukung

  • kepala sekolah, rekan guru, siswa, orang tua siswa dan anggota masyarakatsekitarnya.
  • Alat yang diperlukan berupa alat gawai untuk dokumentasi sosialisasi budaya posistif dan kertas, doubletip untuk alat mengkomunikasikan budaya positif yang dilakukan oleh siswa,posterbudaya positif sebagai bahan panduan interaksi antara guru dengan siswa dalam menumbuhkan budaya positif disekolah.

Demikian paparan yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.

Lily novianti

CGP Angkatan 4

Kab. Mandailing Natal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun