Mohon tunggu...
lilo marcelinus
lilo marcelinus Mohon Tunggu... Guru - Un Solo Dios Basta

Selamat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Renungan Akhir Tahun 2020 dan Menyongsong Tahun 2021

31 Desember 2020   09:01 Diperbarui: 27 April 2021   06:07 2993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesempurnaan yang Tuhan tuntut dari para rasulNya  menurut Mat 5:48 : “Karena itu  hendaklah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna”, dan Ef 4:32 : “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu”.

Kita semua yang hidup di dunia ini bukan saja penuh dengan kesengsaraan manusiawi belaka tetapi bahwa seringkali juga terdapat di dalamnya adalah dunia tanpa hati.

Di bagian lain kita bisa temukan kesengsaraan moralitas, spiritualitas, sosial, intelektualitas, psikis, dan kita berjumpa pula dengan mereka yang tidak peduli atau memiliki sikap indiferentisme di hadapan penderitaan yang dialami oleh sesamanya. Banyak sekali mereka yang mengeluh karena kekerasan dan kebengisan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki otoritas untuk mengatur sesamanya yang lain.

Meningkatnya ketidaksadaran antara kita sebuah bahasa  tanpa kasih. Kekerasan terjadi di akar rumput, ada tindakan agresif di dalam keluarga, di tengah – tengah lingkungan pekerjaan, dll. Ada orang yang tidak memiliki perasaan, yang sama dengan memperoleh kemenangan dengan melakukan kekerasan.

Manakah yang dapat kita lakukan  sebagai tindakan belas kasihan untuk mendahului kedatangan Yesus yang kedua kalinya nanti? Di sini saya paparkan beberapa tindakan belas kasihan sebagai contoh:

Memperbaiki hubunganku dengan seseorang yang telah melakukan kekerasan terhadapku.

Membagi makananku, pakaianku, uangku, dengan mereka yang sangat membutuhkan.

Mengunjungi orang sakit, yang menderita dan mereka yang tidak memiliki keluarga.

Bekerja dalam kebersamaan sebagai keluarga.

Menghentikan bicara buruk tentang orang lain, mengomentari kejelekan keluarga, lingkungan, komunitas, tempat kerja, sekolah, kampus.

Dalam hubunganku dengan orang lain menjadi jembatan dalam persatuan dan bukan untuk dipisahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun