Mohon tunggu...
Lilo Ibrahim
Lilo Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Sejarah

suka bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelaparan di Kota Malang

16 Desember 2023   01:17 Diperbarui: 16 Desember 2023   01:19 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENYEBAB KELAPARAN DI KOTA MALANG

Kelaparan adalah kondisi ketika seseorang atau sekelompok orang mengalami kekurangan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh. Kelaparan adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Kelaparan dapat memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap pertumbuhan fisik, perkembangan mental, produktivitas, dan daya tahan tubuh.

Penyebab Kelaparan di Kota Malang.

Adapun beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab kelaparan di Kota Malang antara lain:

1. Kemiskinan: Kemiskinan menjadi penyebab utama kelaparan di Kota Malang. Kondisi ekonomi yang buruk membuat sebagian penduduk tidak mampu untuk membeli makanan yang berkualitas dan bergizi.

2. Ketimpangan Distribusi Pangan: Ketimpangan dalam distribusi pangan juga dapat menyebabkan kelaparan di Kota Malang. Beberapa daerah mungkin memiliki akses terbatas terhadap pasokan pangan yang mencukupi.

3. Bencana Alam: Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, atau kebakaran dapat menghancurkan persediaan makanan dan mengganggu produksi pertanian, menyebabkan kelaparan sebagai dampaknya.

4. Konflik dan Krisis Ekonomi: Konflik bersenjata dan krisis ekonomi juga dapat menyebabkan kelaparan di Kota Malang. Konflik dapat mengganggu distribusi pangan dan meningkatkan harga pangan, sedangkan krisis ekonomi dapat membuat kesempatan kerja berkurang dan daya beli menurun.

AKIBAT KELAPARAN DI KOTA MALANG

Kelaparan di Kota Malang memiliki dampak serius terhadap individu dan masyarakat. Beberapa akibat kelaparan di Kota Malang antara lain:

1. Masalah Kesehatan: Kelaparan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kekurangan gizi, stunting pada anak-anak, kelemahan sistem kekebalan tubuh, anemia, dan masalah kesehatan lainnya. Kekurangan gizi yang disebabkan oleh kelaparan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental individu.

2. Penurunan Produktivitas: Kelaparan dapat menyebabkan penurunan produktivitas di masyarakat. Kekurangan gizi dan energi yang disebabkan oleh kelaparan membuat individu kekurangan daya untuk bekerja dan beraktivitas. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka dalam menjalankan tugas sehari-hari, baik di bidang pendidikan, pekerjaan, dan kegiatan lainnya.

3. Rendahnya Kualitas Hidup: Kelaparan juga berdampak pada rendahnya kualitas hidup individu dan masyarakat di Kota Malang. Keterbatasan akses terhadap makanan yang bergizi dan memadai menyebabkan ketidakpuasan, kelelahan, dan ketidakseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Ketidaksetaraan Sosial: Kelaparan dapat memperburuk ketidaksetaraan sosial di Kota Malang. Kelaparan cenderung melanda mereka yang berada dalam kondisi ekonomi yang kurang mampu, sehingga meningkatkan kesenjangan sosial dan ekonomi antara individu-individu dalam komunitas.

5. Dampak Psikologis: Kelaparan juga dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental seseorang dan masyarakat secara keseluruhan. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan hilangnya motivasi.

SOLUSI UNTUK KELAPARAN DI KOTA MALANG

1. Program Pemberian Makanan Tambahan: Pemerintah dan lembaga terkait dapat menyelenggarakan program pemberian makanan tambahan untuk individu dan keluarga yang berisiko mengalami kelaparan. Program ini dapat memberikan bantuan dalam bentuk makanan bergizi atau subsidi makanan.

2. Pengembangan Pertanian Perkotaan: Mendorong pengembangan pertanian perkotaan dapat membantu meningkatkan ketersediaan pangan di Kota Malang. Dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong atau melakukan penanaman vertikal, masyarakat dapat menghasilkan sayuran dan buah-buahan untuk konsumsi sendiri, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar.

3. Pendidikan Gizi dan Pertanian Berkelanjutan: Melakukan pendidikan dan pelatihan tentang gizi yang seimbang dan pertanian berkelanjutan kepada masyarakat dapat membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang penanganan kelaparan dan cara memproduksi pangan secara mandiri.

4. Program Pemberdayaan Ekonomi: Mendorong program pemberdayaan ekonomi seperti pelatihan keterampilan dan akses ke modal usaha bagi individu yang berada dalam kondisi rentan dapat membantu mengurangi angka kelaparan di Kota Malang. Dengan meningkatkan peluang kerja dan pembentukan usaha mikro, masyarakat dapat memperoleh penghasilan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pangan.

5. Kerjasama Antar Lembaga dan Organisasi: Melibatkan lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta dalam upaya mengatasi kelaparan di Kota Malang sangat penting. Kolaborasi yang baik dapat menciptakan sinergi dalam penyediaan bantuan pangan, pendidikan, dan kebijakan yang sesuai untuk mengatasi masalah kelaparan secara holistik.

DAFTAR PUSTAKA

 Anshori, Y. F. N., & Rusyantomi, A. A. P. (2020). *Determinan Sosial dan Ekonomi Kelaparan di Indonesia*. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, 8(2), 271-282.

 Saputra, A. W., & Sugiyo, A. (2018). *Determinan Kemiskinan dan Kelaparan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Sleman, Yogyakarta*. Jurnal Agribisnis dan Pembangunan, 6(2), 55-67.

Setiawan, A., Prasetyo, A., & Damris, M. (2020). *Krisis Ekonomi dan Implikasinya terhadap Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia*. Yustisia Jurnal Hukum, 9(2), 211-222.

 Suwargana, D., & Hartati, Y. S. (2019). *Kurangnya Ketersediaan Pangan, Daya Beli, dan Distribusi Pangan di Sumatera Barat*. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 3(1), 109-121.

Sumiati, Y., & Haryanto, Y. (2020). *Dinamika Ketimpangan Spasial Permukiman Sosial Camat di Wilayah Kota Malang*. Jurnal Geografi, 7(2), 261-276.

Jahan, S., Rahman, M. H., & Rahman, M. A. (2020). *Factors Influencing Nutritional Status among Children in Bangladesh: A Multilevel Analysis*. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(3), 918.

Leung, C. W., Epel, E. S., & Ritchie, L. D. (2014). *Food Insecurity is Linked to Higher Foregone Medical Care among US Adults*. Journal of General Internal Medicine, 29(5), 734-740.

Martin, M. S., Maddocks, E. J., Chen, Y., Gilman, R. H., & Colford Jr, J. M. (2015). *Effects of Water Provision and Hydration on Cognitive Function among Primary-School Pupils in Cambodia: A Randomized Controlled Trial*. PLoS ONE, 10(7), e0131912.

Melchior, M., Chastang, J. F., Falissard, B., Galera, C., Tremblay, R. E., & Cote, S. M. (2012). *Food Insecurity and Children's Mental Health: A Prospective Birth Cohort Study*. PLoS ONE, 7(12), e52615.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun