Mohon tunggu...
Lilo Ibrahim
Lilo Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Sejarah

suka bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Nilai Kearifan Lokal Tradisi Wiwitan di Desa Sumberejo, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri

8 Maret 2023   14:33 Diperbarui: 8 Maret 2023   14:43 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Berdasarkan penelitian dan kajian pustaka maka dapat disimpulkan bahwa terjadi sedikit perubahan dan pergeseran dalam pelaksanaan tradisi wiwitan ini. Perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia untuk menuju suatu masyarakat yang modern, telah membawa pula perubahan pada dasar kebudayaan Jawa yang selalu memakai simbolis itu.Pandangan dan sikap hidup yang simbolis telah bergeser dari aspeknya yang batiniah dan bersifat magis dan mistik, kearah aspek baru yang lebih ilmiah dengan simbol ilmu pengetahuan yang fungsional. Pergeseran dari aspek batiniah kearah aspek rasional menyebabkan pula perubahan pandangan dan sikap Orang Jawa baik religiusnya maupun tradisionalnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan berkembangnya teknologi modern dari luar yang begitu pesatnya, serta hubungan antar manusia yang sudah sedemikian longgarnya, sangat berpengaruh kepada pandangan hidup dan sikap hidup masyarakat di Desa Sumberejo dalam melanjutkan tradisi nenek moyang,sehingga ada kecenderungn untuk tidak melaksanakan tradisi seketat dan sedisiplin seperti semula. Penghayatan akan makna tradisi dan religiusnya sudah dikesampingkan sehingga tradisi dan religiusnya yang dahulu dilakukan atas dasar batiniah,sekarang hanya dipandang sebagai apa adanya atau secara rasional. Rangkaian tradisi yang dulu dihayati dengan sifat mistik dan magis menurun nilainya hanya sebagai rangkaian acara yang merupakan daftar kewajiban masyarakat Desa Sumberejo yang harus dilaksanakan begitu saja Semua kebudayaan (tradisi) pada suatu saat akan mengalami perubahan karena berbagai macam sebab.Perubahan bisa terjadi dikarenakan perubahan lingkungan yang menuntut perubahan secara adiktif

 Dalam tradisi ini terjadi sedikit perubahan dalam sesajian,dahulu sesajian yang dianggap penting dan harus lengkap, tetapi karena zaman yang modern terjadilah pergeseran makna-makna dalam tradisi, alat-alat sesajian pun mulai dikurangi, misalnya saja memotong padi yang dahulu memakai ani-ani sekarang diganti memakai arit, dalam memberikan sesajian makanan juga mengalami perubahan, sekarang disesuaikan dengan keadaan yang berhajat, tidak dipaksakan. 

Tradisi "wiwitan" juga mendapatkan perubahan karena alkuturasi kebudayaan dalam keyakinan religinya dan karena faktor modernisasi yang membuat pemudapemudi desa tidak peduli lagi dengan adanya tradisi yang telah turun temurun ini,mereka menganggap tradisi selamatan petik pari hanya untuk jalankan berdasarkan ajaran tokoh adat atau sesepuh desa tanpa mengetahui makna-makna terdalam yang terdapat dalam tradisi tersebut. Faktor dalam Mekanisme atau proses perubahan kebudayaan (tradisi) adalah karena adanya penemuan baru, difusi ( karena faktor migrasi), hilang unsur kebudayaan, alkulturasi, perubahan kebudayaan secara paksa,dan karena modernisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Nesi, A., R. Kunjana Rahardi, & Pranowo. (2019). NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI LISAN TAKANAB: KAJIAN EKOLINGUISTIK. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 11(1), 71--90. http://jurnal.unikastpaulus.ac.id/index.php/jpkm/article/view/138

Issn Xxxx-Xxxx Volume, X., Nomor, X. ;, Luciani, R., & Malihah, E. (2020). Analisis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Rumah Limas Di Sumatera Selatan. Indonesian Journal of Sociology, 2(1), 11--18. https://media.neliti.com/media/publications/328041-analisis-nilai-nilai-kearifan-lokal-ruma-5aeb3b9f.pdf

Wiediharto, V. T., Ruja, I. N., & Purnomo, A. (2020). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tradisi Suran. Diakronika, 20(1), 13. https://doi.org/10.24036/diakronika/vol20-iss1/122

Edy, E., Dwiningtyas Padmaningrum, & Arip Wijianto. (2020, May 14). TRADISI WIWITAN: CARA PENYEBARAN DAN PROSES PEMBELAJARAN OLEH MASYARAKAT (Studi Kasus: Dusun Kedon Desa... ResearchGate; unknown. https://www.researchgate.net/publication/343288163_TRADISI_WIWITAN_CARA_PENYEBARAN_DAN_PROSES_PEMBELAJARAN_OLEH_MASYARAKAT_Studi_Kasus_Dusun_Kedon_Desa_Sumbermulyo_Kecamatan_Bambanglipuro_Kabupaten_Bantul

yuli handayani. (2022). Buku kearifan lokal. Academia.edu. https://www.academia.edu/8526861/Buku_kearifan_lokal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun