Salah satu cara meminimalisir dampak negatif globalisasi adalah dengan mengurangi ketergantungan anak pada gadget dan mulai menumbuhkan ketertarikan mereka pada buku dan pengetahuan. Untuk melakukan hal ini kesadaran orang tua mutlak dibutuhkan. Karena banyak orang tua yang memberikan anak-anak mereka keleluasaan menggunakan gadget hanya agar anak-anak diam tidak mengganggu mereka yang juga sibuk dengan gawai mereka.
Dan untuk mengalihkan ketergantungan anak pada gadget dibutuhkan suatu wadah yang mengasikkan bagi mereka, dimana mereka bisa melihat hal-hal yang menarik, berinteraksi dengan teman-teman mereka sambil mengasah perkembangan kognitif (intelektual) afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) mereka.
Salah satu wadah tersebut adalah rumah peradaban. Di rumah peradaban ini anak-anak bukan hanya sekedar membaca buku secara konvensional, namun mereka juga melakukan game edukatif, nonton film-film edukatif, percobaan sains, mendengarkan kisah-kisah teladan dan juga memahami ayat secara sederhana, yang kesemua kegiatan itu akan meningkatkan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik anak.
Diantara rumah peradaban yang baru saja berdiri adalah rumah baca nussa. Rumah baca nussa adalah salah satu rumah peradaban yang merupakan bagian dari Spirit Nabawiyyah Comunity yaitu komunitas yang berfokus pada pendidikan ataupun pengetahuan bagi anak-anak untuk lebih mengenal sejarah islami, seperti sirah atau sejarah nabi dan rasul.Â
Rumah baca yang baru dibuka tanggal 25 Juni lalu itu dimotori oleh pasangan muda Irvan Reza dan Suci Mardiyani (Abi dan Umi Yaser) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Sampai tulisan ini dibuat kegiatan di rumah baca nussa itu terus berjalan, anak-anak di lingkungan sekitar mengikuti berbagai kegiatan dengan antusias, tentu saja hal tersebut tak lepas dari peran dan dukungan orang tua. Dan yang menariknya semua kegiatan yang dilakukan gratis, tidak dipungut bayaran serta terbuka untuk umum.
Semua kegiatan yang dilakukan di rumah peradaban ini dapat meningkatkan kecerdasan intelektual dan juga kecerdasan emosional anak yang sangat penting bagi kehidupan mereka.
Melalui rumah peradaban ini perlahan-lahan adab anak mulai di pupuk dan dikembangkan, diharapkan mereka akan menjadi generasi yang beradab yang memiliki sifat-sifat luhur dan mulia, sehingga menjadi bagian yang sangat penting dalam membangun peradaban bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H