Sebagai akibat lebih jauh dari dangkalnya iman dan pola hidup materialistik maka manusia dengan mudah dapat menggunakan prinsip menghalalkan segala cara dalam mencapai suatu tujuan. Jika hal ini terjadi maka terjadilah kerusakan akhlak dalam segala bidang, baik ekonomi, sosial, politik dan lain-lain
Stress dan Frustasi
Kehidupan modern yang kompetitif menyebabkan manusia harus mengerahkan segala kemampuan mereka. Mereka terus bekerja dan berkeja tanpa henti tidak mengenal batasan dan kepuasan. Sehingga apalagi mereka gagal dengan mudah akan kehilangan pegangan. Dan pada akhirnya akan beraibat manusia itu menjadi gila.
Kehilangan harga diri dan masa depan
Terdapat beberapa orang yang terjerumus atau salah memilih jalan kehidupan. Masa mudanya habis untuk menghabiskan nafsunya. Sehingga di masa tua mereka sudah lemah fiisk dan harta kekayaan mereka sudah tidak berguna.
Melihat gejala manusia modern yang penuh dengan problematika dan mnegakibatkan kekososngan spiritual, maka sudah waktunya untuk mencari sebuah solusi untuk melakukan perbaikan dalam segala aspek kehidupan masyarakat dan disinilah akhlak tasawuf memiliki peran yang amat penting.
Tasawuf berperan melepaskan kesengsaraan dan kehampaan spiritual untuk memperoleh keteguhan dalam mencari Tuhan. Karena inti ajaran tasawuf adalah bertujuan untuk memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuha, sehingga seseorang merasa di hadirat-Nya dan terlepas dari kegundahan, kesedihan dan kegalauan. Adapun ajaran tasawuf yang paling mendasar yang dapat dijadikan sebuah solusi dalam mengatasi problematika kehidupan masyarakat modern yaitu dengan mengadakan instropeksi diri atau dalam bahasa tasawuf dikenal dengan muhasabah terhadap diri sendiri.
Sementara itu, Komaruddin Hidayat berpendapat perlunya memperkenalkan nilai-nilai tasawuf pada masyarakat dengan tujuan agar nilai-nilai tasawuf turut serta terlibat dan berperan dalam menyelamatkan kemanusiaan dari kegersangan spiritual, dan memperkenalkan nilai-nilai esetoris (kebatinan) Islam sebagai referensi, khususnya kepada masyarakat barat. Upaya tersebut akan melahirkan ketahanan diri serta terhindar dri kemungkinan pelencengan kepribadian. Hasil dari sikap ini adalah sikap rendah hati, tidak arogan.Â
Dalam pandangan tasawuf, penyelesaian dan perbaikan di atas tidak dapat tercapai secara optimal jika hanya berorientasi untuk mencari kehidupan lahir, karena kehidupan lahir hanya merupakan gambaran atau akibat dari kehidupan manusia yang digerakkan oleh tiga kekuatan pokok yang ada pada diri manusia, yaitu: akal, syahwat, dan nafsu amarah.
Oleh sebab itu, untuk dapat menghasilkan secara optimal dalam membenahi keadaan masyarakat modern, tasawuf mempunyai potensi untuk menawarkan kebebasan spiritual, dapat memberikan jawabanjawaban terhadap kebutuhan spiritual, mempersenjatai diri manusia dengan nilai nilai rohaniah yang akan membentengi diri saat menghadapi problem kehidupan yang serba materialistik dan berusaha merealisasikan keseimbangan jiwa ssehingga timbul kemampuan menghadapi problem-problem yang ada, mengajak mnusia mengenal dirinya sendiri dan akhirnya tasawuf mengajak mengnal Tuhannya melelui ajaran ajarannya yang mampu memberikan solusi bagi manusia untuk menghadapi krisis krisis dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H