Mohon tunggu...
lilis zianah
lilis zianah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Meninggalkan jejak kebaikan u hidup yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah Alasan Kenapa Nikmat Itu Tidak Boleh Dinikmati Berlebihan

5 April 2024   19:00 Diperbarui: 5 April 2024   19:00 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hidup ini penuh nikmat. Hidup ini banyak kemudahan. Tuhan sudah menyiapkan segalanya untuk menjadi fasilitas pendukung kehidupan manusia, agar manusia hidup nyaman dan mudah.

Manusia diciptakan setelah bumi selesai dibuat. Bumi beserta isinya baik yang dipermukaan sampai yang ada dipeulrut bumi diciptakan sebagai fasilitas dan sarana prasarana kehidupan untuk umat manusia.

Manusia dibekali akal fikiran sebagai bekal mengelola bumi. Manusia diberikan bahan baku untuk diolah digunakan agar bisa bertahan hidup. Oleh karena itu, manusia dibekali ilmu untuk melestarikan bumi beserta isinya agar dapat digunakan sebesar besarnya kemanfaatan untuk kehidupan manusia sampai umat terakhir nanti manusia hidup.

Sebagai makhluk sosial, manusia juga dibekali dengan ilmu berinteraksi lengkap dengan ilmu memimpin. Tidak hanya bijak memimpin diri sendiri dan manusia lain namun juga bijak untuk mengolah dengan adil atas bumi dan seisinya.

Beragam nikmat diberikan, nikmat itu juga harus digunakan dengan bijak. tidak boleh digunakan secara berlebihan. Tidak boleh menuruti hawa nafsu secara berlebihan pula 

Misal, manusia diberikan rasa gatal. Untuk mengurangi rasa gatal cara cepatnya adalah dengan menggaruk. Hemm nikmat rasanya menggaruk bagian yang terasa gatal di tubuh itu nikmat sekali.

Namun jika menggaruknya berlebihan maka rasa nikmat itu akan terpuaskan dan beralih rasa tidak nyama. Jika sampai timbul luka saat menggaruk, maka setelahnya akan timbul rasa perih, rasa sakit, bahkan luka tubuh dan membekas di kulit di kemudian hari.

Begitu juga misalnya nikmat rasa lapar, jika ia dipenuhi dengan tidak berlebihan makan makanan yang dinikmati akan terasa sangat nikmat untuk disantap.

Namun jika terus menuruti lidah agar puas makan maka perut akan protes dengan rasa kenyang yang berlebihan akhirnya timbullah rasa sakit perut.

Jika terus dituruti maka bisa muntah dan rasanya kalau sudah kenyang, nikmat nya makan akan terasa hambar.

Oleh karena itu, benar anjuran pepatah, menikmati sesuatu itu secukupnya dan tidak boleh berlebihan, atas nikmat apapun yang diberikan kepada manusia.

Satu hal yang bisa meningkatkan nikmat adalah rasa syukur, rasa terimakasih kasih kepada Tuhan yang maha esa, telah diijinkan menikmati beragam nikmat yang hadir. Terimakasih dan semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun