Mohon tunggu...
lilis zianah
lilis zianah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Meninggalkan jejak kebaikan u hidup yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiga Jenis Makanan Psikologis

5 April 2024   15:38 Diperbarui: 5 April 2024   15:58 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia, mempunyai banyak ragam kebutuhan. Kebutuhan untuk biologis dan kebutuhan psikologis. Dua jenis kebutuhan ini harus saling support, saling dukung satu sama lain. Dua jenis kebutuhan ini harus dipenuhi.

Kebutuhan biologis sangat kentara ketika ia sudah terpenuhi. Sebaliknya, kebutuhan psikologis, bersifat abstrak, kadang pemiliknya juga tidak bisa mengenali apakah ia sudah terpenuhi dengan baik atau belum, apalagi orang lain yang tak mengenalnya.

Namun, ketika kebutuhan psikologis dipenuhi maka akan menyokong sangat besar pada kebutuhan biologis dengan baik.

Ada beberapa hal yang wajib kita lakukan agar kebutuhan psikologis kita bisa terpenuhi dengan baik, hidup menjadi optimis, hidup menjadi ringan apalagi kala ujian hidup datang.

Lakukan tiga hal berikut agar psikologismu bisa sehat. Semua hal ini sebagai upaya. Sempurnakan dengan doa sebagai senjata pamungkas manusia. Tiga hal tersebut adalah:

1. Lisan yang selalu berdzikir, selalu mengingat akan Tuhannya.

Apa - apa yang keluar dari mulut ini tentu akan mempengaruhi tindak tanduk/ sikap. Jika apa yang diucapkan baik maka akan baik sikap yang diambil, begitu juga sebaliknya.

Dengan lisan yang selalu ingat kepada Tuhannya maka akan baik sikap yang akan muncul. Dengan banyak berdzikir maka Tuhan akan membimbing sikap, pikiran dan ucapan kepada hal hal yang baik 

2. Hati yang selalu bersyukur kepada Tuhannya.

Dengan bersyukur, maka Tuhan akan menambah nikmat yang akan diberikan kepada hambanya, begitulah janjiNya. Dan Ia adalah sebaik-baik pemenuh janji. 

Bersyukur adalah cara berterimakasih kepada Tuhan atas segala nikmat yang telah hadir kepada manusia. Cara lainnya adalah berbagi nikmat kepada orang lain apalagi Tuhannya telah menurunkan nikmatnya.

Berbagi tak melulu dengan materi atau harta ya, berbagi bisa dengan harta, tenaga, kata - kata bahkan urun rembuk pemikiran.

3. Pasangan/ keluarga yang selalu mendukung kebaikan akhiratnya.

Keluarga yang saling support adalah salah satu nikmat tersebar dalam hidup. Bisa kompak untuk terus melakukan kebaikan demi kebaikan.

Saling support untuk meninggalkan keburukan, maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kau dustakan. Apalagi jika bisa berkumpul lagi sampai syurga, merupakan cita cita banyak orang yang bisa kita mulai saat di dunia ini.

Caranya adalah saling support untuk beraktivitas kebaikan, saling menyebarkan kebaikan ke lingkungan lebih luas, agar diri ini menjadi manusia yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar. 

Semoga Allah mudahkan kita semua untuk berlomba -lomba dalam kebaikan, menjadi komunitas dunia sampai syurga insyaAllah.. semoga bermanfaat, terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun