Mohon tunggu...
lilis zianah
lilis zianah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Meninggalkan jejak kebaikan u hidup yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Etika dalam Bergaul

20 November 2023   09:39 Diperbarui: 20 November 2023   10:20 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia adalah makhluk sosial, betul?!, artinya manusia butuh untuk berinteraksi secara sosial dengan manusia lain dalam beragam lingkungan sosial.

Zaman modern, lingkungan sosial semakin bertambah. Ada lingkungan sosial sebenarnya dan lingkungan sosial di media sosial. Nah tambah luas kan lingkungan kita?,

Karena lingkungan media sosial ini kita bisa berinteraksi dengan siapapun, meski belum Pernah bertemu fisik sekalipun, tetap bisa berhubungan/ interaksi.

Namun sistem interaksi/ hubungan ini diatur secara norma - norma, dalam lingkup agama maupun dalam lingkup sosial masyarakat.

Dalam interaksi tentu ada gesekan. Gesekan - gesekan kecil bisa menjadi besar bahkan sampai pada pertengkaran fisik atau bisa jadi saling lapor polisi.

Maka ada beberapa hal yang bisa diupayakan agar hubungan itu terus langgeng, meski ada gesekan - gesekan kecil namun tetap bisa dikendalikan dengan baik.

1. Menjaga akhlak mulia dalam bergaul.

Akhlak dalam bergaul harus dijaga dengan baik. Misal saling menghargai perbedaan pendapat. Menahan diri agar tidak berlebihan dalam berprilaku, misal dalam hal berkomentar. Artinya saling sabar satu sama lain dan tidak berlebihan, termasuk dalam bercanda. 

2. Tolong-menolong dalam kebaikan.

Manusia itu saling membutuhkan satu sama lain. Nah, oleh karena itu butuh saling menolong satu sama lain.

Tolong menolong tentu dalam kebaikan ya bukan sebaliknya, inilah pertemanan yang langgeng sampai syurga.

Saling tolong dan saling bantu tentu suatu saat juga ketika butuh akan banyak yang membantu. Ini sudah semacam hukum alam ya, siapa yang suka membantu pasti akan dibantu. Tentu satu syarat yang harus kita punya yaitu ikhlas.

3. Saling menasehati dalam kebaikan.

Teman ada saat senang dan duka. Saat senang juga ikut bergembira karena mendapatkan kesenangan, namun saat sedih juga saling support saling sokong satu sama lain.

Selain itu, harus siap menerima nasehat. Nasehat kita jadikan sebagai support agar tetap berada di jalur kebaikan.

Dengan demikian, dari pertemanan itu kita bisa membawa keuntungan kebaikan dunia dan akhirat.

4. Bergaul dengan orang yang berakhlak mulia. 

Teman akan menentukan bagaimana diri kita. Tak jarang ketika mencari informasi tentang seseorang maka perlu dilihat dengan siapa lingkaran pertemanannya.

Dari lingkungan pertemanan bisa dilihat bagaimana orang tersebut. Karena dari sisi pemikiran, sisi akhlak bisa dilihat dari lingkungan pertemanan.

Jika lingkungan pertemanan bagus maka 99% ia adalah orang baik. Ingat kisah pandai besi dan penjual minyak wangi ya.

Jika berteman dengan penjual minyak wangi maka otomatis sedikiyatau banyak akan juga ikut berbau wangi.

Namun jika berteman dengan pandai besi pasti juga ikut bau asap kan ya.

5. Bersikap lemah lembut kepada sesama.

Bersikaplah lemah lembut kepada sesama. Mari kita buat budaya baik. Bagaimanapun kita memperlakukan orang pasti begitu juga kita akan diperlakukan kecuali pada kondisi khusus ya.

Nabi Muhammad mengajarkan kepada umatnya untuk berkemah lembut kepada sesama.

 6. Menahan amarah dan memberikan maaf kepada sesama.

Menahan amarah merupakan suatu kebaikan. Tidak menuruti amanah merupakan sesuatu kebaikan.Amarah perlu dikelola agar tidak menuai penyesalan di akhir.

Saat sedang marah maka emosi tak terkendali, jika engkau menuruti amarah maka emosi negatifmu akan semakin menjadi jadi.

ibarat api yang kemudian disiram bahan bakar maka akan semakin membesar tak terkendali dan siap melahap dan menghanguskan apa saja disekitarnya.

Saat sedang kondisi marah, jangan turuti emosi negatifmu karena pasti akan menyesalinya dan mempermalukan diri sendiri.

7. Berkata baik dan santun ketiga berbicara.

Berkata kata yang baik serta santun adalah utama. Jika memang tidak beeisa berkata baik, diam lebih utama.

Makanan saja perlu dikemas dengan kemasan yang baik maka akan berharga mahal.

Begitu juga dengan manusia, jika memiliki ucapan yang baik serta santun maka ialah orang yang bernilai dan terhormat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun