Mohon tunggu...
lilis zianah
lilis zianah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Meninggalkan jejak kebaikan u hidup yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ciri-ciri Berdzikir yang Disukai Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

5 November 2023   14:41 Diperbarui: 5 November 2023   14:42 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak ragam ibadah dalam agama Islam, ada ibadah yang wajib (harus) dilakukan dan ada ibadah yang Sunnah (dilakukan lebih utama dan ditinggalkan pun tak mengapa).

Sejatinya, sebuah ibadah mempunyai muara kepada dzikir/ ingat. Berdzikir mempunyai arti ingat, ingat kepada Allah sebagai Tuhan yang maha esa, maha kuasa dan beragam nilai ketuhanan lainnya.

Ada banyak ragam bacaan dzikir yang bisa digunakan. Secara jumlah dzikir yang diucapkan juga beragam. Secara kebaikan juga akan beragam pula yang akan didapat.

Dzikir tak hanya saat setelah sholat saja. Namun dzikir bisa kapan saja, misal waktu antara adzan dan iqomah, sebelum waktu subuh, menjelang waktu berbuka.

Sejatinua dzikir bisa kapan saja dan dimana saja, malah jika menyengaja dzikir di dalam masjid bisa sekalian beriktikaf.

Satu tempat yang tidak boleh menjadi dzikir adalah kamar mandi. Betul?!

Beberapa hal yang patut diperhatikan saat berdzikir adalah:

1. Dengan perasaan rendah diri. Dzikir berarti mengingat sang kuasa. Mendekatkan diri kepada sang kuasa. Sebagai bentuk penghambatan kepada Tuhan maka lakukan dzikir dengan rendah diri kepada sang maha kuasa.

Kita harus rendah diri di depan Tuhan namun tak boleh rendah diri di hadapan sesama manusia. Yang boleh didepan manusia adalah rendah hati.

2. Dengan suara yang lembut. Dalam Dzikir ada proses meminta, salah satu yang diminta adalah rasa tenangnya jiwa.

Maka adabnya kita berdzikir dengan lemah lembut. Seperti kata pepatah, berbisik ke bumi namun mengguncang langit, Allah maha mendengar.

3. dengan rasa takut kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Satu saja yang boleh kita takuti yaitu Tuhan, sang pencipta.

Dengan rasa takut ini, kita berarti sadar bahwa kita adalah makhluk yang harus tunduk kepada sang pencipta. 

Kita sadar bahwa kita tidak punya daya dan upaya kecuali atas seizinNya.

4. Tidak mengeraskan suara. Untuk urusan ini ada banyak pendapat ya. Juga ada banyak faktor.

Jika dzikir sendiri maka dianjurkan dzikir secara pelan suaranya, bahkan hanya yang berdzikir yang bisa mendengarnya.

Namun jika dzikir berjamaah maka dzikir dzikir dilakukan dengan suara keras. Apalagi saat proses pembelajaran maka dzikir dengan suara keras dunk..

5. Khusyuk tidak memikirkan hal lain selain Allah subhanahu wa ta'ala menggunakan kata-kata yang baik.

khusyuk bisa diartikan fokus. Fokus secara fisik dan utamanya khusyuk secara pikiran. Meski sedang beraktivitas yang lain bisa lho sambil berdzikir.

MasyaAllah, Allah menciptakan manusia sebagai makhluk multitalenta serta beragam kecerdasan lainnya.

Terimakasih, semoga bermanfaat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun