Dibalik Sekolah Ada Cerita Duka
Dulu aku pernah bersekolah di SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial.tiga tahun aku mengenyam pendidikan di SMA.banyak cerita duka yang aku alami mulai dari pertama aku bisa sekolah di SMA yang aku hanya impikan karena sekolah itu tadinya hanya impian saja karena cukup sulit untuk masuk ke SMA tersebut terutama biaya untuk masuknya karena keluargaku hanyalah orang biasa.
Aku bisa masuk ke SMA tersebut karena prestasi olahragaku sewaktu aku sekolah SMP tadinya aku sudah masuk di SMA biasa tetapi mungkin guru SMA yang aku impikan tersebut pernah melihat prestasi olahragaku beliau memberi kesempatanku untuk masuk ke SMA tersebut tanpa test dan tanpa biaya sepeser pun dan kesempat emas itun pun tidak aku sia-siakan.
Tidak sampai disitu dukaku berhenti masih banyak duka yang aku alami mulai dari masuk SMA nya,materi pelajaran karena banyak buku yang harus dibeli,dan status sosial dari teman-temanku.sebagian besar temanku di SMA itu banyak yang kalangan orang punya dan ada pula yang orang biasa.disaat aku ingin berteman dengan mereka orang yang punya ternyata mereka hanya cuek dan acuh karena mungkin aku bukan orang punya seperti mereka dan tidak punya apa-apa.sakit memang jika di acuhkan seperti itu hanya karena status sosial yang berbeda?bahkan oleh teman sekelas sendiri.tapi aku tidak berkecil hati dan tidak patah semangat hanya gara-gara seperti itu dalam hati kecilku berkata “suatu saat aku bisa membuktikan pada mereka walau pun aku bukan orang punya tetapi mereka bisa menghargai orang lain dengan prestasi bukan hanya dengan materi saja atau status seseorang”.
Alhamdulilah setelah perjuangan dan belajar dengan sungguh-sungguhaku bisa membuktikan pada mereka bahwa aku bisa menbuat mereka bisa menghargai dan menerima ku dengan prestasi yang aku punya.
Maka dari itu janganlah kita menilai seseorang sebelah mata,apa lagi hanya karena meteri yang dimilikinya.sesungguhnya materi tidak bisa menjamin semuanya karena segala sesuatu tidak bisa diukur dengan uang tetapi kita melihat orang lain dengan prestasi yang dimilikinya dan kesungguhan serta kerja keras yang dia punya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H