Mohon tunggu...
Lilis Sintiasari
Lilis Sintiasari Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Solo Moviegoer and solo traveler

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pasangan Selingkuh, Apakah Murni Kesalahan Orang Ketiga?

8 Januari 2022   07:43 Diperbarui: 8 Januari 2022   07:46 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompas.com/reisnayu cyntara (Kinan mempertemukan Mas Arya dan Lidya)

Dari series layangan putus kita bisa melihat bahwa hampir semua penonton membenci orang ketiga dan menyalahkannya ketika pasangan berselingkuh. Dalam dunia nyata pun ketika pasangan kita selingkuh tentu saja yang akan paling disudutkan adalah orang ketiga yang sudah merebut pasangan kita.

Selingkuh bukan kesalahan orang ketiga

Namun, apakah benar ketika terjadi perselingkuhan murni kesalahan ada pada orang ketiga? Jawabannya tidak, orang ketiga bukan orang yang merusak hubungan kalian. Loh kok bisa gitu sih?

Karena sesungguhnya perselingkuhan terjadi ketika ada sesuatu yang rusak dalam hubungan. Ada sesuatu yang perlu diperbaiki dan dibicarakan dengan baik. Namun, faktanya hampir semua orang tidak melakukan hal tersebut. Emang susah ya untuk bicara baik-baik kepada pasangan tentang apa duduk permasalahannya?

Mencoba evaluasi diri

Masih banyak sekali orang yang belum tahu atau mungkin belum bisa berbicara dan mengevaluasi diri. Bahkan banyak orang ketika duduk bersama dan saling berbicara baik-baik artinya sama saja membuka kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan. 

Biasanya kalau sudah begini pasti akan ada protes dan keluhan dari pasangan tentang diri sendiri yang memang tahu kekurangannya di mana. Bahkan juga bisa menyadari selama ini ternyata belum bisa menjadi pasangan yang baik.

Karena tidak bisa mengevaluasi diri tentunya akan sangat mudah untuk menyalahkan orang lain, terutama pihak ketiga. Membuat seolah-olah pihak ketiga adalah satu-satunya sumber perusak. Bahkan tak jarang terjadi ada yang langsung melabrak orang ketiga tersebut.

"Dasar perusak hubungan orang!" Biasanya kata-kata ini yang sering sekali keluar ketika menyalahkan pihak ketiga. Bahkan seolah-olah kita merasa paling benar dan pokoknya orang ketiga ini yang paling salah.

Lalu siapa sebenarnya perusak hubungan?

Bisa jadi yang membuat hubungan itu rusak adalah diri sendiri dan pasangan. Mungkin saja sebelumnya pun hubungannya sudah rapuh. Dengan begitu hal ini membuat pihak ketiga bisa dengan mudah masuk ke dalam celah dan mengambil kesempatan.

Coba bayangkan jika hubungannya sangat baik tentu tidak akan ada sedikit pun celah untuk orang ketiga. Jadi, sepertinya istilah 'ditikung' itu kurang tepat. Karena bagaimana kita bisa ditikung oleh orang lain kalau kita sendiri yang memang ingin direbut. 

Pasangan kalian tidak akan mungkin ditikung orang lain kalau dirinya sendiri tidak mengizinkan. Jadi, ketika terjadi perselingkuhan, bisa jadi pasangan kalian pun juga berniat melakukan perselingkuhan tersebut.

Justru ketika terjadi perselingkuhan jangan dulu salahkan pihak ketiga. Namun, lihat dulu pasangan dan lihat diri kita sendiri. Apakah sulit untuk cari waktu yang tepat, duduk berdua, ngobrol, kenapa ini semua bisa terjadi. Kalau sudah, coba membuat kesepakatan apakah ingin lanjut atau berhenti.

Ternyata untuk berbicara itu bukan hal yang sulit. Jadi, coba untuk mengerti bahwa ini bukan murni kesalahan orang ketiga. Orang ketiga bukan yang merusak hubungan kalian. Karena baik buruknya hubungan itu ada di tangan kamu dan pasangan. Hanya kalian berdua bukan dia orang ketiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun