Mohon tunggu...
Lilis Sintiasari
Lilis Sintiasari Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Solo Moviegoer and solo traveler

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Zaman Dulu Vs Modern, Kamu Pilih Mana?

28 Maret 2021   08:47 Diperbarui: 28 Maret 2021   08:52 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
freepik.com/master1305

Kalian yang punya hubungan spesial dengan pasangan dalam ikatan pacaran, kira-kira pacaran zaman dulu atau modern? Dapat dipastikan di tahun 2021 ini tentu banyak pasangan lebih memilih gaya modern. Namun, ada juga yang masih tetap mempertahankan gaya  zaman dulu.

Namun, sepertinya banyak juga di antara kalian masih belum tahu seperti apa sih gaya cinta zaman dulu dan modern. Kalau memang belum tahu, tentu harus tahu bagaimana perbedaannya sehingga kalian bisa lebih nyaman untuk memilihnya.

Cinta zaman dulu

Pernahkah kalian berpikir mengapa zaman dulu ada perkawinan? Jawabannya tentu bukan untuk membangun sebuah keluarga apalagi menyatukan dua insan yang saling mencintai, tentu saja bukan. Namun, pada waktu dulu perkawinan hanya sebagai alat transaksi sosial.

Sepertinya makin banyak yang tidak paham apa itu transaksi sosial? Misalnya, ayah kamu memiliki kebun 5 hektar, dan ayahnya teman kamu pun sama memiliki kebun 5 hektar. Jadi, kamu dan teman kamu pun dinikahkan, sehingga dua keluarga tersebut memiliki 10 hektar kebun. Pasti makin gak ngerti kan kalian.

Zaman dulu dalam pernikahan atau menikahkan anaknya tentu yang dipikirkan itu adalah bagaimana kelangsungan hidup keluarga besar. Dan cara menilainya pun dari bibit, bebet, bobot, tingkat ekonomi, tingkat sosial, bla bla bla. Dengan demikian, tentu keluarga besar akan semakin kuat.

Dari contoh kejadian di atas apakah pihak keluarga memikirkan, "Apakah anak saja mencintainya?" Tentu tidak pernah terbersit pikiran seperti itu dalam keluarga tersebut. Coba kalian bayangkan? Benar atau tidak?

Mungkin di tahun 2021 ini masih banyak keluarga yang seperti itu. Bahkan mungkin kalian pun disuruh seperti tadi, tetapi mungkin kalian berontak. Namun, jika kalian merasa nyaman dengan cara seperti tadi tentu gak ada masalah dan semua akan baik-baik aja.

Cinta modern

Setelah membahas cinta zaman dulu, coba beralih seperti apa gaya cinta modern. Di zaman modern seperti ini kira-kira di mana dan bagaimana cara mencari pasangan. Ditentukan atau menentukan sendiri? Sudah jelas pasti gak mau ditentukan karena memang mau menentukan pasangan hidup sendiri. Namun, ingat ya karena perlu juga restu orangtua, tetapi mau menentukan pasangan sendiri. Ah ribet memang.

Banyak sekali kejadian di zaman modern ini menyukai seseorang atau memilih seseorang untuk dijadikan pasangan tetapi orangtua tidak setuju. Dan akhirnya ini membuat galau. Kemudian mencoba beberapa tahun mungkin bisa membuat hati orangtua tersebut menyetujui ternyata tidak bisa. Dan perlu kalian tahu juga prinsip orangtua ternyata tidak dapat dirubah. Sekali tidak setuju ya tetap tidak setuju.

Padahal di zaman modern seperti ini untuk memilih pasangan tidak perlu lagi bibit, bebet, bobot. Karena untuk memilih pasangan ditentukan melalui perasaan untuk terciptanya kebahagiaan pribadi. Misalnya, ternyata orang ini nyambung saat diajak ngobrol, nyaman, pengertian, bla bla bla, semuanya tergantung feeling.

Gak peduli orang tersebut belum lulus kuliah atau apapun itu. Kamu gak peduli apapun itu karena kamu memang ada perasaan kepada dia. Kamu benar-benar jatuh cinta kepada dia. Atau mungkin gajinya lebih kecil dari kamu, kamu gak peduli. Cinta gak mengenal uang, iya gak? Walaupun dia berada di pulau yang jauh, kamu gak peduli. Cinta gak mengenal jarak, iya juga gak? Hehehe... LDR pun kalian jalani, beda keyakinan dijalani. Karena memang awalnya pun dimulai karena perasaan.

Kira-kira kalian lebih nyaman cinta zaman dulu atau zaman modern? Mau ditentukan atau menentukan sendiri? Kalau begitu, tentukan pilihanmu mulai sekarang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun