Mohon tunggu...
Lilis Sintiasari
Lilis Sintiasari Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Solo Moviegoer and solo traveler

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

The One Syndrome dalam Romantika Percintaan

3 Maret 2021   07:48 Diperbarui: 3 Maret 2021   21:21 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
freepik.com/master1305

Sebelumnya apakah teman-teman khususnya perempuan sudah ada yang tahu apa itu the one syndrome? The one syndrome adalah dalam suatu waktu tertentu hanya ada satu cowok yang bisa memenuhi kriteria kamu. Dan juga hanya ada satu cowok yang bisa memahami mu sepenuhnya.

Apakah benar seperti itu? 

Tentu saja tidak! Memang akan ada satu cowok yang tepat untuk kamu, tetapi hanya di suatu masa tertentu. Misalnya, ketika SMA pasti ada satu cowok yang kamu suka. Dan biasanya cowok ini dianggap oleh perempuan sebagai The One.

Selesai SMA, masuk kuliah dan menemukan cowok anak kampus lain. Dia keren, pintar, baik, ganteng, perfect dan itu menjadi the new one.

Selesai kuliah, kemudian bekerja dan bertemu lagi dengan cowok lain yang lebih keren, lebih dewasa, lebih pintar, dan ini menjadi the other one.

Ternyata the one itu tidak pernah benar-benar ada. Karena the one akan terus bergeser seiring bertambahnya waktu. Kamu tidak akan sibuk mencari the one yang baru lagi, tetapi justru akan sibuk mencari the last one.

The one syndrome ini tentu akan selalu berulang terus seperti itu. Tidak akan pernah ada the one, karena akan selalu muncul yang baru. Jadi, untuk kamu terutama perempuan jangan berhenti di sana.

Namun, namanya juga perempuan dan mereka sering berkata seperti ini. "Tapi aku gak pernah ketemu sama cowok yang sesayang ini." Eh tunggu dulu, emang sayangnya seperti apa sih? Tentu jawabannya akan sangat beragam. Mungkin sayangnya karena selalu menemani nonton, suka diberikan hadiah, suka dibelikan cokelat, kalau sakit selalu ada memani, pokoknya segalanya deh

Kalau memang sayangnya seperti itu, bukannya memang itu yang dilakukan setiap cowok? Iya kan! Bukan hanya itu saja, karena memang semua orang pun melakukan hal itu. Lalu, kenapa itu menjadi sangat spesial? Karena perempuan perlu orang lain untuk menjadikannya merasa bahagia.

Apakah kamu mungkin termasuk the one syndrome?

Cara paling mudah untuk bisa menghapuskan the one syndrome ini ternyata dengan memiliki banyak pilihan. Punya banyak gebetan yang selalu siap setiap saat kamu perlukan. Kalau memang single, coba untuk memiliki banyak gebetan bukan hanya satu saja.

Kenapa harus punya banyak? Karena ketika update story di WhatsApp dan dia gak ngerespon bahkan gak melihat story kamu udah mau 12 jam, padahal doi online. Waktu kamu habis seharian hanya untuk mendapatkan respon dari doi. Dan mungkin sampai update story lagi, doi masih tidak memberikan respon apapun. Ya itulah risikonya kalau hanya punya satu gebetan.

Tapi bayangkan saja dulu kalau kamu punya banyak gebetan. Kamu gak akan sibuk lagi menunggu dia melihat story kamu atau belum. Kenapa? Karena mereka yang akan sibuk merespon story kamu.

Terus kalau gebetan nya banyak, apakah dijadikan pacar semua? Ya enggak lah. Tapi terserah kalian sih, itu hak kalian, Hehehe... Dengan banyak pilihan seperti ini kamu menjadi punya banyak pilihan. Kalau gak cocok sama gebetan yang satu, gak perlu mulai lagi cari cowok dari awal, kenalan, PDKT. Tinggal move aja ke gebetan yang lain.

Kira-kira apakah kamu setuju dengan menghilangkan the one syndrome seperti cara di atas? Jangan lupa beri jawabannya di kolom komentar ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun